Unik! Kuliner dengan Sensasi Multi-sensor di Neuland

Suasana di salah satu ruangan Neuland
Sumber :
  • Dok. Neuland

VIVA – Sebuah ruangan yang diberi nama Future tampak futuristik dengan dominasi warna putih. Di dalamnya berjejer dua meja makan panjang dengan layar besar terpampang di bagian belakang. Cermin besar dipajang di salah satu bagian dinding yang langsung berhadapan dengan pengunjung yang hendak bersantap. Peralatan makan tertata rapi di atas meja.

Tak lama kemudian para pelayan datang membawa santapan berupa puyer, salad, dan obat tablet untuk disantap. Bukan obat betulan, tapi obat-obatan yang nantinya harus dicampur dalam hidangan.

Kemudian, satu tablet putih diberikan dan harus dicampur dengan air untuk diminum. Rasanya? Seperti air kelapa segar. Tidak biasa memang, beberapa pengunjung bahkan sempat ragu meminum air kelapa itu.

Demikianlah gambaran suasana dan salah satu reaksi yang diharapkan jika Anda berada di Neuland. Proyek kolaborasi tiga seniman, Kimo Rizky, Isha Hening, dan Andrian Ishak ini menyuguhkan pengalaman multi-sensoris untuk para pengunjung dengan menggabungkan tiga unsur, yakni sound, taste dan vision.

"Itu sebenarnya kita senang. Emang tujuannya itu, bikin tamu jadi halu gitu, mindblowing," kata Andrian Ishak kepada VIVA. Dalam proyek ini, Andrian-lah chef yang menyiapkan seluruh santapan untuk pengunjung Neuland.

Gedung Establishment, SCBD, disulap menjadi lima ruangan dengan nama dan tentunya sensasi yang berbeda-beda saat Anda berada di dalamnya. Future, Limitless, Transit, Origin dan Observe room dibuat untuk menstimulasi indera pendengaran, pengelihatan dan rasa.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Future Room punya desain futuristik. Makanan disajikan dengan tema medicine. Cita rasa Asam Padeh, Rendang dan Sup ada dalam bentuk obat-obatan.

Saat berada di Limitless Room, Anda akan dibuat seolah-olah berada di dunia para raksasa. Pengunjung diposisikan ada di bawah meja raksasa di sebuah dapur. Makanan yang disajikan berupa Chicken Mole Sauce dan Chili Dog Rice. Direpresentasikan seperti remah makanan yang berserakan di dapur sang raksasa.

Hobi Kuliner, Daniel Mananta Pernah Cicip Kecoa Rebus dan Sate Ular

Di ruangan Transit Room, pengunjung dihujani oleh cahaya laser. Ruangan gelap dibuat seolah-olah tengah mengalami hujan badai. Rintiknya berasal dari laser. Untuk makanan, Anda akan menikmati dimsum green tea, dan udon dengan kuah cyrogenic. Semua hidangan terlihat berasap, namun semua makanan disajikan dalam suhu dingin dan bercahaya dalam gelap.

Memasuki Origin Room, pengunjung diminta menggunakan headset. Ruangan ini mirip dengan galeri lukisan. Sajiannya berupa European Food seperti bruchetta, jus mangga di cangkang telur dan lasagna yang disajikan di atas kerupuk cumi-cumi yang dibentuk menyerupai sendok.

Menjajal Kuliner Ekstrem Thailand, dari Ulat hingga Kalanjengking

Satu layar besar dibingkai bak lukisan. Terinspirasi lukisan Last Supper, 13 chef dalam lukisan tersebut berjejer dan bergerak satu per satu sesuai dengan narasi yang Anda dengar dari dalam headset.

Ruangan terakhir, Observe Room. Barangkali ini ruangan paling mengundang gelak tawa pengunjung Neuland. Sebelum masuk, popcorn menyerupai truffle, hot dog dan soda dalam gelas champagne.

Doyan Kuliner Ekstrem, Dinda Kanya Dewi Kapok Makan Daging Buaya

Ruangan ini lebih mirip bioskop. Setelah layar dibuka, Anda akan melihat pengunjung yang tengah berada di Future Room. Seperti namanya, pengunjung diajak untuk mengobservasi perilaku orang lain, di dalam layar dan merefleksikannya pada diri sendiri.

Setelah selesai bersantap di lima ruangan tersebut, pengunjung diminta berkumpul di ruang depan menggunakan jas hujan. Es krim dan minuman dingin disuguhkan sebagai hidangan penutup.

Helatan seperti ini diklaim sebagai yang pertama diadakan di Indonesia. Gelaran yang diharapkan menjadi suatu gebrakan dan  menginspirasi banyak orang untuk membebaskan imajinasi mereka dan membuka diri terhadap lebih banyak kesempatan.

Kimo, sang peramu alunan musik dan merancang suara, Isha yang berhasil menciptakan pengalaman visual unik dan Andrian dengan molecular cooking-nya seolah berhasil membuat para pengunjung penasaran, kebingungan dan berdecak kagum di saat yang bersamaan.

Sayang, proyek ini tidak terbuka untuk umum. Tapi bagi Anda yang ingin mendapatkan pengalaman yang kurang lebih sama bisa mengunjungi langsung Namaaz Restaurant milik sang koki, Andrian Ishak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya