Momen Langka, Gaya Kocak Gibran Rakabuming Menari Tor-tor
- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA – Tor-tor adalah tarian kebanggaan suku Batak. Tarian ini tak pernah absen di berbagai acara adat masyarakat di Sumatera Utara, termasuk dalam acara pernikahan. Nah Tor-tor juga ditarikan di acara ngunduh mantu Bobby Nasution dan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu di Medan, Jumat, 24 November 2017.
Menariknya, tak hanya pihak keluarga dan tamu undangan, kakak kandung Kahiyang, yaitu Gibran Rakabuming Raka juga ikut berpartisipasi dalam prosesi Manortor alias menari Tor-tor.
Meski hadir mengenakan kemeja, jas dan dasi, Gibran juga mengenakan hiasan kepala khas suku Batak Mandailing berwarna hitam dan emas. Ia juga mengenakan kain ulos berwarna merah.
Gibran yang terkenal dengan pembawaannya yang serius saat itu tampak asyik menari tor-tor di antara para tetua adat Batak Mandailing yang hadir. Sesekali ia melihat ke kanan dan kiri untuk mengikuti serta menyesuaikan gerakan tarian Tor-tor.
Itu karena menari Tor-tor bukanlah hal yang mudah. Sebelumnya, Kahiyang bahkan sempat bercerita kesulitannya belajar Manortor karena harus menyesuaikan gerakan dengan irama musik. Meski begitu, pihak keluarga Bobby telah menyediakan guru khusus untuk mengajari Manortor kepada Kahiyang.
“Susah-susah gampang karena iramanya harus ngepasin. Jadi harus pas gerakan sama irama musiknya,” ujar Kahiyang dalam wawancara dengan tvOne.
Walaupun gerakan tarian Gibran masih terbilang kaku, namun putra sulung Jokowi itu terlihat berusaha menari dengan sungguh-sungguh. Suasana yang meriah pun membuat Manortor semakin seru.
Sebagai informasi, tari Tor-tor memang merupakan salah satu prosesi yang kerap dihadirkan dalam pesta pernikahan adat Batak yang besar (Horja Godang). Gerakan-gerakan tarian Tor-tor yang khas juga memiliki makna tertentu.
Makna utamanya, tarian ini adalah ritual untuk mengingatkan orang agar takut dan taat kepada Tuhan YME. Ada pula pesan ritual yang ditujukan kepada leluhur dan orang-orang yang masih hidup yang dihormati dalam komunitas adat. Pesan terakhir adalah untuk khalayak ramai yang hadir dalam upacara adat.
Selain sebagai ritual adat, tari Tor-tor yang durasinya bervariasi dari tiga hingga 10 menit ini juga bermakna sebagai penyemangat jiwa dan sarana untuk menghibur. Kata Tor-tor juga diambil dari dari suara hentakan kaki penarinya saat menari di atas papan rumah adat Batak. (ren)