Hanya Lulusan SD, Pria Ini Ciptakan Mesin Pengering Pempek

Burlian Topo pembuat pempek dari tulang ikan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id – Burlian Topo, pria 62 tahun ini sukses menciptakan kuliner khas Palembang dari bahan baku tak biasa. Topo yang dahulunya tukang kayu akhirnya berhasil membuat pempek, kerupuk, tekwan, dan camilan lain dari tulang ikan dengan penuh perjuangan.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Satu lagi prestasi yang harus dibanggakan dari ayah beranak dua ini. Dia rupanya berhasil membuat sebuah mesin pengering pempek yang super efisien.

Karena pempek yang dibuat Topo tak bertahan lama untuk dikirim ke luar Sumatera, Topo kembali berpikir membuat pempek lebih awet. Lagi-lagi Topo melakukan percobaan dengan membuat mesin pengering pempek. Berbekal keahliannya sebagai tukang kayu, Topo mencoba mengumpulkan besi dan aluminium.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Seluruh besi dan aluminium itu, dia bawa ke tukang las untuk dibentuk menjadi oven yang berukuran cukup besar. Setelah itu, pipa besi kecil diselipkan di dalam oven tersebut sebagai tempat keluarnya api, agar pempek lebih cepat mengering.

"Awalnya seluruh pempek gosong semua, ya istri marah lagi. Akhirnya terus saya coba sampai akhirnya jadi dan berhasil," kenang Topo. 

Dulunya Tukang Cuci Piring, Pengusaha Ini Kini Punya Harta Rp1.900 Triliun

Keberhasilan Topo tersebut ternyata membuatnya kembali berprestasi. Dinas Perdagangan kota Palembang, melirik mesin ciptaan Topo. Akhirnya Topo dijadikan sebagai salah satu peserta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berangkat ke Tokyo, Jepang pada 2008 sebagai pembicara.

"Jujur saya cuma tamatan SD, disuruh ke sana sebagai pembicara dan peserta. Saya beranikan diri saja, ada yang terjemahin ke Bahasa Inggris. Hitung-hitung bisa melihat negara orang juga," canda Topo.

Pempek kering dari tulang ikan

Setelah pulang dari Tokyo, Topo kembali diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu tentang keberhasilannya membuat mesin pengering pempek dan mendapatkan penghargaan.

"Sebenarnya banyak yang bikin mesin pengering pempek ini. Hanya saja, buatan saya lebih efisien. Kalau buatan yang lain itu, tabung gas 12 kilogram hanya tahan 10 jam. Tetapi punya saya tabung gas 3 kilogram tahan sampai 30 jam untuk pengeringan pempek," ungkapnya.

Selain usaha tulang ikan, Topo juga kini menjual mesin pengering pempek yang dipatok dengan harga Rp8 juta setiap unitnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya