80 Persen Orang Indonesia Ogah Belanja Pakai Uang Tunai
- Pixabay
VIVA.co.id – Penggunaan metode pembayaran nontunai makin diminati masyarakat Indonesia. Studi terbaru yang dirilis oleh perusahaan teknologi pembayaran Global Visa dalam Consumer Payment Attitudes Study 2016 mengungkapkan, bahwa saat ini 80 persen masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan kartu pembayaran elektronik dibandingkan dengan uang tunai.
"Jumlah masyarakat yang lebih suka menggunakan kartu tersebut meningkat dari 69 persen pada tahun 2015," ucap President Director of PT. Visa Worldwide Indonesia Harianto Gunawan, dalam media briefing di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Agustus 2017.
Harianto memaparkan, studi tersebut juga menemukan bahwa saat ini 34 masyarakat Indonesia terbiasa hanya membawa sedikit uang tunai dibandingkan dengan lima tahun yang lalu. Hal ini karena mereka lebih suka menggunakan kartu pembayaran.
"Jadi ada 71 persen yang suka membayar dengan kartu dan bahwa membawa uang tunai tak lagi aman (59 persen)," katanya.
Lebih jauh, dia juga menjelaskan, jumlah masyarakat yang mengandalkan uang tunai semakin berkurang dari 31 persen menjadi 20 persen pada tahun 2015-2016. Selain itu, sekitar 53 persen responden mengakui bahwa saat ini mereka memiliki lebih banyak kartu pembayaran dibandingkan dengan lima tahun yang lalu.
Harianto meyakini bahwa tren non-tunai didorong oleh konsumen yang semakin menginginkan alat bayar yang aman, cepat dan lancar. "Penelitian kami menunjukkan bahwa masalah keamanan merupakan salah satu penyebab masyarakat berpindah ke kartu pembayaran eletronik, seperti kartu debit, kredit, ATM dan uang elektronik," ujar dia.
"Responden lainnya lebih suka menggunakan metode non-tunai sebab lebih mudah dan tidak ribet dibandingkan dengan menggunakan uang tunai,” ucapnya menambahkan.
Sebagai informasi, dalam studi ini, Visa menugaskan Toluna untuk melakukan studi online mengenai perilaku dan tren pembayaran di Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Filipina pada bulan Oktober 2016. Demografi responden adalah pria dan wanita di atas usia 18 tahun dengan penghasilan pribadi bulanan sebesar Rp3 juta atau lebih. (mus)