Menguak Makna di Balik Adat Pernikahan Tradisional
- instagram.com/melly_goeslaw
VIVA.co.id – Gebyar Pernikahan Indonesia merupakan pameran pernikahan yang rutin diadakan setiap tahun. Salah satu vendor yang tidak pernah absen dalam salah satu pameran pernikahan terbesar di Indonesia ini adalah Nendia Primarasa.
Perusahaan katering dan wedding organizer ini pada pagelaran tahun ini akan mengangkat tema tradisional Jawa. Secara khusus, tradisi Jawa yang akan ditonjolkan adalah Keraton Yogyakarta.
Menurut Komisaris CV Nendia Primarasa Mandiri, Heru Pujihartono, tradisi pernikahan Keraton Yogyakarta memiliki nilai budaya yang bisa bersinergi dengan upaya membangun rumah tangga yang sakinah bagi calon pengantin.
"Kami ingin memunculkan dimensi tema yang lebih sakral. Mengambil tema Keraton karena bagi saya setiap calon pengantin untuk membangun rumah tangga yang sakinah butuh sinergi," kata Heru, saat ditemui Kamis 20 Juli 2017.
Heru melanjutkan, dalam pernikahan tradisional seperti Keraton Yogyakarta, ada aturan mana yang boleh dan tidak boleh. Ini bisa bisa menjadi fondasi bagaimana membangun rumah tangga yang harmonis nantinya. Jadi, dalam pernikahan tradisional juga ada bagian penting selain pesta itu sendiri dan makanan yang disajikan.
Selain itu, dengan pernikahan tradisional, calon pengantin bisa memahami khasanah budaya yang kental yang ada di Indonesia.
Â
"Ini bisa menjadi momentum, karena dalam tradisi Keraton ada tradisi menghantar pengantin. Ada budaya yang dijunjung tinggi sehingga bisa mendorong harapan bagi pengantin untuk membangun rumah tangga yang sakinah," kata Heru.
Untuk menampilkan tema Keraton Yogyakarta dalam pameran yang akan digelar pada 21-23 Juli ini, Heru, bahkan melakukan observasi langsung ke Yogyakarta. Dia melihat, bagaimana tradisi pernikahan di sana memiliki tata cara yang mencerminkan bahwa pengantin harus mengikuti alur tersebut untuk membangun rumah tangga. (asp)