Wanita Ini Berambisi Ingin Punya Pinggul Terbesar di Dunia
- Youtube
VIVA.co.id – Jika kebanyakan perempuan ingin tubuh ramping dan ideal, perempuan yang satu ini justru punya impian sebaliknya. Perempuan bernama Bobbi-Jo Westley sedang dalam misi untuk memiliki pinggul terbesar di dunia.
Saat ini lingkar pinggulnya memiliki ukuran 214 cm, atau hanya kurang 10 cm dari Mikel Ruffinelli, pemegang rekor dunia untuk pinggul terbesar saat ini. Meski dinilai masih belum cukup, Bobbi-Jo memiliki pengikut di seluruh dunia yang membagikan fotonya secara online.
Untuk para penggemarnya, dia bahkan mengatur sesi khusus 'menghancurkan' kursi, di mana mereka membayar untuk membuatnya duduk di kursi mereka. 'Pinggulku itulah yang membuat saya unik. Mereka itulah yang membuat saya menjadi ‘Aku’.
Bobbi-Jo didiagnosis menderita tiroid tak aktif enam tahun lalu dan dia menurunkan berat badannya hingga turun beberapa kilo. Tapi setelah proses penggemukan badan yang ia lakukan kini, seorang ahli gizi Nadia Sharifi datang mengunjungi Bobbi-Jo baru-baru ini, untuk mengatakan bahwa yang dilakukan Bobbi-Jo berpotensi mengancam kesehatan.
Dia mengatakan bahwa kondisi Bobbi-Jo saat ini seperti 'bom waktu’ dan gaya hidupnya saat ini bisa mengakibatkan kematian dini.
"Ini benar-benar pilihan hidup atau mati pada saat ini," katanya dilansir dari Metro.co.uk.
Ahli gizi itu menjelaskan, hormon, masalah tiroid, golongan darah atau keturunan mungkin berpengaruh kecil, tapi semua akhirnya tergantung apa yang dikonsumsi seorang setiap harinya.
"Ketika kita berbicara tentang pembuluh darahnya, sangat berpotensi terjadi penyumbatan. Hanya tinggal menunggu waktu saja," kata Nadia.
Meskipun mendapat peringatan keras, Bobbi-Jo mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk dinobatkan sebagai pemilik pinggul terbesar di dunia. Dia tidak ingin menurunkan berat badan sampai mencapai tujuannya.
"Saya mengerti bahwa saya membuat diri saya terancam dengan mencoba mendapatkan pinggul terbesar di dunia, tapi itu sesuatu yang harus saya lakukan dan saya dapatkan satu hari pada satu waktu,” kata Bobbi-Jo. (ase)