Pria ini Berhasil Salin Alquran dengan Bahasa Langka
- reuters
VIVA.co.id – Seorang penulis kaligrafi asal Lebanon baru saja menyelesaikan proyek selama dua tahun untuk menulis salinan Alquran, kitab suci Islam, dalam bahasa Diwani – yang jarang digunakan dan bahasa Arab yang rumit dan langka.
Mahmoud Bayoun, yang berusia 80, percaya ini adalah pertama kalinya dilakukan. Dalam huruf Diwani, setiap huruf bisa ditulis enam atau tujuh cara.
"Saya ingin melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan," kata Bayoun seperti dilansir dari Reuters, Selasa 27 Juni 2017. "Semua font bisa terkomputerisasi tapi font Diwani tidak bisa, karena semua font komputer bertemu di garis horizontal namun Diwani (font) berjalan di atas, di tengah dan di bawah garis."
Alquran, kira-kira berisi sekitar 6.300 ayat, secara tradisional ditulis dalam font Naskhi, yang dirancang agar mudah dibaca dan ditulis.
Bayoun, yang sebelumnya telah menulis Alquran empat kali dalam naskah yang lebih sederhana, telah mempelajari kaligrafi sejak berusia 14 tahun dan merupakan penulis kaligrafi resmi bagi perdana menteri Lebanon.
Dia tidak yakin apa yang akan terjadi dengan karya terbarunya. Namun Bayoun sempat mengatakan bahwa jika buku tersebut tidak berhasil dirampungkan, maka proyek itu akan diteruskan ke anak-anaknya. (ren)