Masjid-masjid di AS Kebanjiran Kartu dan Hadiah Ramadan
VIVA.co.id – Meski Islamophobia meningkat hampir di seluruh dunia, khususnya di Amerika Serikat, hal itu bukan alasan bagi masyarakatnya untuk tidak hidup berdampingan dan bertoleransi. Menyambut Hari Raya Idul Fitri, ribuan orang mengirimkan kartu ucapan beserta hadiah ke berbagai mesjid di Amerika, untuk menyatakan bahwa masyarakat Muslim-Amerika tidak sendirian.
Mengingat bulan suci Ramadan, adalah bulan saat umat Islam di seluruh dunia menghabiskan waktu untuk puasa, sebuah organisasi masyarakat telah memulai gerakan indah ini yang disebut "Sincerely Us".
Gerakan yan dimulai oleh DoSomething.org itu telah mengumpulkan lebih dari 40.000 kartu dan surat yang ditulis tangan, dan sekarang mereka siap untuk dikirim.
"Kebencian terhadap Muslim Amerika telah mencapai tingkat yang menakutkan. Kami berdiri untuk kebebasan beragama dan percaya bahwa Muslim Amerika pantas mendapat penghargaan yang sama seperti orang Amerika lainnya. Itulah sebabnya kami mengirim kartu Happy Ramadan ke setiap masjid di negara ini sebagai tanda dukungan bagi tetangga Muslim Amerika kami,"seperti tertulis di situs mereka.
Menurut situs web tersebut, 41.287 surat dukungan telah dibuat oleh 41.003 peserta, dan mereka sekarang tidak menerima kartu lagi. Namun, Pemimpin Kampanye, Adam Garner, masih mendesak orang untuk melanjutkan inisiatif mereka sendiri untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang.
"Saat Natal, Anda memberi nama ucapan selamat Natal kepada orang Kriste. Saat Hanukkah, Anda memberi tetangga Yahudi kartu Happy Hanukkah. Kami pikir ini masuk akal bahwa ketika liburan penting seperti Ramadan terjadi, kita harus melakukan hal yang sama untuk tetangga Muslim kita," katanya.
Dia mengatakan bahwa dia tergerak oleh respons yang sangat besar atas inisiatif ini. Tapi yang benar-benar membuatnya merasa istimewa adalah ucapan terima kasih dari para anggota komunitas Muslim karena melakukan hal ini.
"Kami membela kebebasan beragama dan percaya bahwa orang-orang Amerika Muslim layak mendapat penghargaan yang sama seperti orang Amerika lainnya. Tidak ada yang harus takut akan keselamatan mereka karena warna kulit mereka, bahasa yang mereka ucapkan, atau liburan yang mereka rayakan," tutur Garner.
Sementara itu organisasi yang berbasis di New York ini bertekad untuk menyebarkan cinta ke seluruh Amerika selama Ramadan. (ren)