Berlian Merah Muda, Batu Permata Langka yang Kini Diburu
- REUTERS/Denis Balibouse
VIVA.co.id – Bagi para miliarder dunia, berinvestasi berlian berwarna merah muda sedang digandrungi sehingga menjadi tren perhiasan tersendiri. Tobias Kormind, Managing Director 77 Diamonds, yang memiliki toko di distrik Mayfair di London dan menjual secara online, mengatakan tren batu berwarna telah membangkitkan kekuatan dari krisis keuangan.
"Investor yang sangat cerdas mencatat fakta bahwa batu-batu berwarna ini sangat langka," kata Kormind seperti dilansir Reuters.
Berlian berwarna tercipta secara alami terjadi pada struktur lapisan tanah tertentu, terbentuk saat mereka diciptakan dengan tekanan tinggi di kerak bumi, yang membiaskan cahaya untuk menghasilkan batu berwarna selain berlian putih.
Bergantung pada struktur pastinya, berlian bisa berwarna biru, kuning, merah dan merah jambu. Tapi warna merah muda sangat langka dan estetis sehingga sangat dihargai oleh kolektor, kata analis.
"Pasar berlian tidak hanya membeli tapi menjual karenanya ada faktor ekonomi yang terbangun untuk ini," kata Edahn Golan, dari Edahn Golan Diamond Research & Data.
Pada bulan April sebuah berlian merah muda 59,6 karat, bernama 'Pink Star' terjual dengan harga USD$ 71,2 juta di Hong Kong.
Sumber tambang sekitar 90 persen berlian merah muda dunia adalah tambang Argyle, milik Rio Tinto di Australia Barat, yang telah beroperasi sejak 1983, yang berarti simpanannya telah habis. Rio mengatakan tambang itu akan ditutup pada 2021.
Bahkan di tambang Argyle, Rio mengatakan kurang dari 0,01 persen produksi tahunan (14 juta karat pada 2016) terdiri dari berlian merah muda.
Analis mengatakan berlian merah Argyle cenderung relatif kecil namun berwarna jelas. Tambang lain yang tersebar di seluruh dunia menghasilkan berlian merah muda sesekali. Fancy Color Research Foundation, yang berbasis di New York dan Tel Aviv, menerbitkan indeks yang menggambarkan perubahan harga.