Kisah Petinju Muslimah di AS yang Tak Mau Melepas Hijab
- Reuters Photo
VIVA.co.id – Seorang petinju Muslim-Amerika, berusia 16 tahun, yang ingin bersaing di Olimpiade Tokyo pada 2020, telah memenangkan haknya untuk mengenakan jilbab dan sepenuhnya menutupi lengan dan kakinya saat bertinju di Amerika Serikat.
Dilansir dari laman Times of India, Amaiya Zafar, dari Oakdale, Minnesota, tidak lagi harus memilih antara agamanya atau ring tinju. Dia berhasil memenangkan pertarungan, yang memungkinkannya mengenakan jilbab, dan menutupi lengan dan kakinya saat bertinju di Amerika.
"Ini adalah langkah besar. Dia banyak bekerja dalam hal ini. Dia berhak untuk menunjukkan keahliannya, dan saya bahagia atas usahanya," kata pelatihnya Nathaniel Haile.
Zafar akan bertanding di Olimpiade 2020 di Tokyo. Untuk sampai di sana, dia harus meminta organisasi tinju internasional, International Boxing Association (AIBA), untuk mengizinkannya mengenakan pakaian yang biasa dikenakannya. Saat ini haknya untuk mengenakan hijab hanya pada USA Boxing.
Haile mengatakan, Zafar sekarang akan memiliki kesempatan untuk bertarung di pertandingan lokal dan banyak turnamen di seluruh negeri. Zafar lega akhirnya bisa bersaing, dan berkata, "Saya siap."
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah berulang kali meminta AIBA dan USA Boxing, yang berbasis di Swiss untuk memberikan pengecualian agama terhadap peraturan yang seragam, sehingga Zafar dapat mengenakan jilbab saat kompetisi berlangsung.
"Kami menyambut kemenangan parsial ini, dan berharap pada hari ketika para atlet dari semua agama dapat bersaing secara nasional, dan internasional sambil mempertahankan prinsip-prinsip agama mereka," kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR Ibrahim Hooper.
Pada tanggal 29 April 2017, remaja setinggi 152,4 meter dan berat 52,6 kilogram. Dia akan berhadapan dengan seorang gadis dari Iowa pada pertandingan tinju amatir di Richard R Green Central Park School di Minneapolis.
Ibunya, Sarah O'Keefe, lebih bersemangat ketimbang gugup, menunjuk pada pelatihan, dan keterampilan putrinya. "(Amaiya) sudah lama menginginkan ini," kata O'Keefe.
Tahun lalu, dia terpaksa meninggalkan pertandingannya di Florida karena petugas kompetisi memberitahunya bahwa dia tidak bisa memakai jilbab, legging atau lengan panjangnya.
"Anda jadi diinvestasikan, berat badan saya ada di tempat yang tepat, pikiranku ada dalam permainan. Tapi ketika ditolak, itu melelahkan," kata Zafar menambahkan.