Tiga Wanita Perkasa Dibalik Video Kamera ANTV

kameraman ANTV
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shalli Syartiqa

VIVA.co.id – Banyak profesi yang didominasi pria sekarang sudah menjadi profesi yang biasa dilakukan perempuan. Beberapa pekerjaan laki-laki ini memang kadang dianggap terlalu macho untuk kaum hawa.

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Salah satu profesi yang biasa dilakukan kaum adam adalah kameraman. Wanita kini tak mau kalah, dan berhasil sukses menjadi seorang kameraman. Tiga wanita yang tak lain adalah karyawan dari stasiun televisi ANTV ini mahir memainkan kamera video.

Deviafianti (35), Linda Eka Wardhany (36), dan Sepri Triretnawati (28) tiga wanita super yang kerap bekerja dibalik sebuah program yang tayang di ANTV.

Belajar dari Manusia Rp2.000 Triliun Jensen Huang: Filosofi Hidup Tukang Kebun yang Bikin ‘Kaya Raya’

Ketiga wanita beda generasi ini pun menceritakan keseruannya bekerja sebagai kameraman.

"Yang seru sih kalau lagi kerja di luar studio, seperti konser dangdut gitu, seru, disaat kita di tengah-tengah penonton terus chaos (ricuh), nah kan seru tu. Harus selamatkan mana nih, kamera apa diri sendiri. Chaos yang isinya botol minum itu pipis, batu terbang gitu, akhirnya kita ngumpet di belakang kamera. Seru deh. Itu yang enggak kelupain kalau kita tua nanti," ucap Linda saat berbincang dengan tim Viva.co.id.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Selayaknya prajurit di medan perang itulah yang kerap menghantui Ade saat membawa kamera 'kesayangannya', kameraman ANTV yang sudah 12 tahun menggeluti dunia broadcasting tersebut.

"Kita ibarat prajurit bersenjata, jadi kita harus bertanggung jawab sama kamera kita. Kamera itu suami kedua," kata Ade seraya tertawa.

Sebelum menjadi seorang kameraman, ketiga wanita manis ini memiliki pekerjaan lain di luar dunia televisi. Lantas, tidak risih kah Ade Cs bekerja di tengah-tengah mayoritas pria?

"Enggak ada yang salah nggak ada yang beda, semua pekerjaan bisa dilakukan sama perempuan juga, nggak melulu laki-laki. Mungkin zaman dahulu yang menjalankan profesi ini (kameraman) laki-laki, dan zaman terus berkembang perempuan enggak mau di belakang meja saja dan kita bisa buktiin perempuan juga bisa kok," kata Ade.

Dua belas tahun setengah bergabung di keluarga besar ANTV pastilah bukan suatu hal yang mudah menjadi seorang kameraman. Linda, Ade dan Septi pun menceritakan kisah mereka.

"Aku awalnya hobi, kesininya nyambung ya sama kamera. Istilahnya menjalani hobi yang menjadi profesi," ucap Linda.

"Kalau saya kecemplung sampai akhirnya jatuh cinta, sampai 12 tahun dan sekarang," sahut Ade.

Berbeda dengan kedua seniornya, Septi mengaku awalnya hanya coba-coba. "Saya dengan kamera itu awalnya pas kuliah sering pegang kamera. Terus ada lowongan kerja di ANTV ya sudah sampai saat ini lima tahun bekerja di sini (kameraman).

Menekuni profesi kameraman rupanya sempat dilarang kedua orangtua Septi, mengapa?

"Awalnya itu orangtua, karena keluarga saya enggak ada yang kerja di dunia broadcast. Orangtua saya bilang 'wah kan perempuan nih pegang yang berat-berat' awalnya enggak usah kerja jadi kameraman, berat ke sana ke sini bawa kamera, akhirnya saya jelaskan bagaimana kerja kameraman, dan akhirnya mereka mengerti juga. Awalnya orangtua yang menentang jadi kameraman itu," kata Septi.

"Dunia kameraman itu seru, keren, cool dan menyenangkan," ucap Ade.

Kerap meninggalkan keluarga diwaktu bekerja, bagaimana Ade dan Linda membagi waktu bersama keluarga?

"Kerja kita kan shift-shift an, kan kalau kerjanya sore, pagi bisa main sama anak, jadi ya enggak full kerja seharian," ujar Ade.

"Kalau kita tergantung program juga, kalau dibutuhkan sehari semalam ya enggak pulang, kalau memang cepat ya cepat pulangnya. Bisa juga sampai 12 jam kerjanya," kata Linda.

Bekerja dengan hati adalah kunci ketiga wanita mandiri ini mampu menyaingi kepiawaian kaum adam mengoperasikan video kamera. Pekerjaan yang berpindah-pindah tempat inilah yang menambah semangat ketiga wanita ini mampu bertahan.

"Secara pribadi kerja buat saya itu ya tanggung jawab, kerja itu adalah harus profesional. Kita enggak bisa sempurna, tapi kita usahakan kerja itu serius. Kita kerja tanggung jawab. Harus tanggung jawab. Mau kerja apapun balik ke diri kita sendiri semuanya," kata Ade.

"Yang bikin saya semangat itu, pekerjaan ini fun, enjoy, dan enggak terlalu formal, enggak yang di meja, ini kan mobile, kita ketemu banyak orang, kita juga punya banyak pengalaman baru. Buat wanita-wanita di luar sana, mulai sekarang jangan takut untuk terjun ke dunia yang mayoritas itu dikerjakan oleh pria. Yakin dan terus belajar, pasti kita (wanita) bisa," ucapnya.

Diego Berel (kiri) dalam Press Conference Bhineka Tunggal Ika- Gallery of Art Arts Beyond Boundaries

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Diego Berel, seorang pelukis muda berbakat asal Indonesia. Namun, keterbatasan itu tidak menjadi penghalang bagi Diego untuk menunjukkan potensinya di dunia seni.

img_title
VIVA.co.id
3 Desember 2024