Pria Ini Habiskan Hidupnya Menghias Telur dengan Tapal Kuda

Seni kerajinan tapal kuda pada telur
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Sebuah sejarah menorehkan bahwa berabad-abad yang lalu, bangsa Saxon mengembangkan industri pertambangan dan pandai besi di Kresevo, Bosnia.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Para penduduk yang memiliki kemampuan untuk menghias telur dengan bentuk tapal sepatu kuda, dianggap pertanda seseorang mampu memulai bisnis sendiri. Dengan kata lain, tapal kuda digunakan sebagai simbol kesuksesan.

Laman Reuters menyebutkan bahwa sekarang hanya segelintir orang di desa masih berlatih seni menghias miniatur tapal kuda di kulit telur.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Salah satu perajin yang masih aktif membuat karya seni dari kulit telur dan tapal kuda ini adalah Stjepan Biletic (69 tahun). Dia melakukannya, sejak pensiun dari sekolah guru, usai Perang Bosnia 1992-1995.

"Telur adalah simbol dari penciptaan kehidupan baru dan awal yang baru. Sedangkan tapal kuda, simbol kebahagiaan," ujarnya dalam lokakarya sederhana, di mana ia menghabiskan setidaknya satu jam untuk memasangkan tapal kuda pada telur dan menjual setiap butirnya dengan harga sekitar Rp110 ribu.

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Dia menghabiskan masa pensiunnya dengan telur, seperti terlihat di hampir setiap halaman dan jendela di Kresevo selama Paskah. Selain itu, dia juga meningkatkan penjualan dengan dekorasi dan desain lainnya seperti salib, hati, dan lencana klub sepakbola. Inovasinya tersebut banyak diminati, terutama oleh wisatawan.

"Ada pepatah lama bahwa lebih penting untuk menjaga kebiasaan hidup dari desa-desa," kata Biletic.

Ia mengatakan bahwa dia berharap, akan mampu mewariskan keterampilannya kepada cucunya kelak. (asp)

Kisah perjuangan Mia, siswa yang belajar untuk juara sambil berjualan

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Mia bercerita dengan polos bahwa ia sedih karena sebelumnya gagal menjadi juara pada lomba matematika yang ia ikuti, padahal ia sangat menyukai pelajaran matematika.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024