85 Persen Orang Indonesia Bekerja Secara 'Mobile'
- pixabay/skeeze
VIVA.co.id – Keberadaan gadget, laptop, komputer tablet, mempermudah pekerjaan semua orang, terlebih di zaman yang menuntut kecepatan seperti sekarang. Bekerja di balik meja kantor bukan lagi jadi satu-satunya pekerjaan yang menghasilkan. Dengan kemajuan teknologi digital, bekerja jadi lebih fleksibel yang kini disebut dengan flexy work.
Dari studi Microsoft Asia Workplace 2020 yang melibatkan 4.200 karyawan profesional di 14 negara, termasuk Australia, Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, India, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam, 85 persen responden dari Indonesia, menganggap dirinya merupakan pekerja mobile dan menghabiskan setidaknya 20 persen waktu mereka di luar kantor untuk bekerja.
Namun, dengan total 312 responden dari Indonesia tersebut, hanya 58 persennya saja yang merasa dipersiapkan untuk dapat bekerja secara produktif dan kolaboratif. Survei yang dilakukan selama Februari hingga Maret 2017 ini mengemukakan bahwa karyawan di Indonesia tidak merasa dipersiapkan menghadapi kebutuhan pekerja di era digital.
Padahal, Asia telah menjadi kawasan paling terhubung sehingga dibutuhkan cara yang tepat untuk memaksimalkan potensi para pekerja, termasuk mendukung karyawan untuk bekerja di mana pun mereka berada.
Cara bekerja yang disebut flexy work membuat semuanya bisa saling terhubung secara virtual. Karena itu, dibutuhkan perubahan sifat pekerjaan dan dukungan fasilitas untuk bisa menghilangkan hambatan bekerja di era digital seperti saat ini.
"62 persen responden mengaku bahwa perangkat menjadi salah satu hal yang diperhatikan untuk membantu mereka jadi lebih produktif di tempat kerja. Kemudian 37 persen lainnya berharap adanya akses informasi dan data pada perangkat mobile dan 32 persen lainnya berharap memiliki akses ke perangkat produktivitas berbasis awan atau cloud," ujar Chief Operating Officer Microsoft Indonesia Davina Yeo dalam peluncuran Microsoft Teams: Your Next Toolkit for Collaboration, di Kuningan City, Jakarta Selatan, 11 April 2017.