Lakukan 10 Ribu Operasi, Lansia Ini Jadi Ahli Bedah Tertua
- Instagram/@Medschool_life
VIVA.co.id – Seorang ahli bedah berusia 89 tahun masih aktif melakukan ratusan operasi. Alla Illyinichna Levushkina bekerja di salah satu rumah sakit di Rusia dan melakukan operasi setiap hari. Tercatat ratusan operasi dilakukannya selama setahun.
Alla mulai bekerja setiap hari mulai pukul delapan pagi, dengan pengalamannya selama 67 tahun menjadi ahli bedah, Alla telah melakukan lebih dari 10.000 operasi.
Dilansir dari laman Metro.co.uk, dia mengaku bangga karena selama rekam jejaknya berlangsung hampir tidak ada korban jiwa. Selain itu, Alla juga mengaku bahwa menjadi dokter bedah adalah impiannya sejak kecil.
Alla tinggal di sebuah flat, dan belum menikah. Namun ia tidak tinggal sendiri, dia mengasuh seorang keponakannya yang difabel. Selain itu, ia juga memelihara delapan ekor kucing.
Rata-rata orang Rusia pensiun pada pertengahan lima puluhan, tetapi tidak dengan Alla yang menjadi ahli bedah tertua yang masih bekerja di dunia.
"Aku bekerja dan melakukan semuanya. Dan menurut saya, hal itu tidak berpengaruh pada masa pensiun saya. Bagi saya menjadi ahli bedah bukan semata profesi, melainkan cara saya menjalani hidup," ungkapnya.
Dia menambahkan, bahwa dirinya tidak memiliki rahasia apapun untuk umur panjang. Dirinya mengaku tidak membatasi asupan makanan, yang dilakukan hanyalah banyak tertawa dan banyak menangis," kata dia
Dia menjelaskan bahwa itulah yang membuat dirinya menarik di mata orang lain. Di samping itu, keinginannya untuk terus membantu orang lain lah yang membuatnya jadi seperti sekarang ini.
"Ada banyak orang yang saya selamatkan, tahun yang lalu ada seorang bayi yang ditolak dokter manapun, dan saya mencoba melakukan operasi untuknya. Hingga kini, bayi tersebut selamat dan masih hidup hingga tumbuh dewasa.ketika tidak ada orang lain ingin melakukan operasi pada mereka. Dan saya melakukan itu dan mereka masih hidup dan telah tumbuh dewasa,” ujarnya.
Ahli Bedah AS Sukses Cangkok Jantung Babi ke Manusia
Para pakar tengah menunjukkan hasil positif pada pencangkokan jantung babi pada manusia. Mereka memodifikasi jantung babi secara genetik dengan pasien manusia.
