5 Kebiasaan di Masa Kecil yang Pengaruhi Hidup saat Dewasa
- Pixabay/mojzagreb
VIVA.co.id – Bagi sebagian orang, beranjak dewasa menjadi hal yang menakutkan. Namun, terdapat banyak hal yang bisa dirasakan ketika tumbuh dewasa, seperti mengenal cinta, memiliki pasangan, hingga merasakan putus cinta yang bisa membuat Anda menangis.
Nah, entah disadari atau tidak, kebiasaan yang dilakukan saat masih anak-anak memengaruhi kehidupan Anda ketika beranjak dewasa. Dikutip dari gurl.com, menurut penelitian, tahun-tahun formatif dalam kehidupan diawali ketika Anda lahir hingga berusia delapan tahun.
Perkembangan otak anak sangatlah penting dan benar-benar bisa memengaruhi kehidupan saat Anda beranjak dewasa. Berikut ini beberapa contohnya.
Berusaha keras untuk tampil keren bisa membuat Anda kesulitan mencari teman
Berusaha keras untuk tampil sempurna karena berada di lingkungan yang populer bisa membuat Anda kesulitan mencari teman ketika beranjak dewasa. Ini bisa berdampak buruk bagi kehidupan sosial Anda di masa yang akan datang.
Anda tidak perlu berusaha keras untuk menjadi sempurna, jalanilah sesuatu yang membuat Anda menjadi diri sendiri.
Terlalu sering menonton adegan kekerasan di TV bisa membuat Anda menjadi agresif
Andil orangtua menjadi sangat penting pada poin ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 15 tahun, anak-anak yang sering menyaksikan adegan kekerasan di film atau televisi berpotensi mengakibatkan timbulnya sifat yang agresif ketika beranjak dewasa.
Bertengkar dengan orangtua bisa menyebabkan Anda menjadi pribadi yang gelisah
Disadari atau tidak, hubungan cinta yang pertama kali kita rasakan adalah hubungan bersama kedua orangtua. Apabila Anda sering bertengkar atau dimarahi oleh orangtua, hal itu berpotensi menjadikan Anda pribadi yang sering gelisah.
Hal sebaliknya akan terjadi apabila Anda memiliki hubungan yang sehat dengan orangtua, Anda dan pasangan memiliki kesempatan besar untuk memiliki hubungan yang lebih langgeng.
Memiliki media sosial saat anak-anak berpotensi menurunkan harga diri
Ketika anak-anak menggunakan media sosial, tanpa mereka sadari hal tersebut berpotensi menurunkan harga diri dan membuat mereka merasa gelisah.
Itu sangat beralasan, mengingat mereka akan memulai untuk membandingkan kehidupannya sendiri dengan orang-orang yang ada di media sosial miliknya.
Bullying bisa menyebabkan Anda sering berurusan dengan hukum
Kegiatan bullying kerap dilakukan anak-anak ketika dirinya berada di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebanyak 60 persen anak yang biasa melakukan bullying berpotensi menyebabkan mereka berurusan dengan hukum ketika berumur 24 tahun. Hal ini sering menimpa orang-orang yang ada di sekitar kita.