Studi: Bicara pada Diri Sendiri Teknik Motivasi Terbaik
- Pixabay
VIVA.co.id – Berbicara sendiri sering dikaitkan dengan gejala tidak waras. Namun tahukah Anda kalau sebuah penelitian sudah membuktikan bahwa kebiasaan ini ternyata bisa bermanfaat baik untuk kehidupan Anda sehari-hari.
Menurut laman Daily Mail, penelitian yang baru dilakukan itu meneliti dampak dari beberapa metode berbeda dalam memberikan motivasi. Penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Psychology itu meneliti 45 ribu partisipan yang diminta untuk memainkan game online.
Penelitian tersebut membandingkan antara keefektifan berbicara pada diri dengan dua dua teknik lainnya yakni visualisasi dan perencanaan 'jika-kemudian'.
Berbicara pada diri sendiri mengharuskan partisipan untuk berkata pada dirinya kalimat seperti 'Saya bisa mengalahkan skor terbaik saya', dan, 'Saya bisa bereaksi lebih cepat kali ini'.
Dari penelitian itu diketahui jika metode berbicara pada diri sendiri merupakan cara terbaik di mana para partisipan menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Teknik terbaik kedua adalah visualisasi atau membayangkan. Pada kelompok partisipan kedua, mereka membayangkan diri mereka mengalahkan skor terbaik mereka dan bereaksi lebih cepat.
Sementara teknik yang paling tidak efektif adalah teknik strategi-hasil, di mana para partisipan harus memikirkan semua skenario yang memungkinkan dan apa yang akan dilakukan selanjutnya ketika hal itu muncul.
Teknik berbicara pada diri sendiri ini ternyata juga terbukti efektif digunakan dalam konteks lain termasuk mengatur berat badan. Pelatih Kepemimpinan dan Psikolog Sarah Rozenthuler mengatakan, berbicara pada diri sendiri, terutama afirmasi yang bersifat positif, bisa memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan seseorang.
"Hal itu telah terbukti dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesehatan seseorang. Banyak yang tidak menyadari bahwa percakapan di dalam pikiran kita terjadi terus-menerus. Omongan pada diri yang negatif akan berdampak sangat merusak. Tapi, jika kita bisa membuatnya lebih positif, hal itu dapat mengubah kinerja seseorang," kata Sarah.
"Ketika seseorang lebih menyadari percakapan di dalam dirinya, saya sudah membuktikannya kalau itu berdampak sangat positif pada dirinya," lanjutnya.
Kepala tim peneliti Profesor Andrew Lane mengatakan, banyak orang mengalami emosi yang hebat dalam situasi kompetitif. Kondisi itu bisa ditolong dengan teknik-teknik tertentu.
"Ketika seseorang menjunjung tinggi dirinya saat melakukan sebuah aktivitas yang kompetitif, mereka akan memiliki emosi tinggi yang bisa berdampak besar pada pikiran dan tindakannya. Kemampuan psikologis dapat membuat seseorang mengatur emosi dan menghadapi tuntutan tinggi dalam kompetisi, tersalurkan melalui intervensi efektif, akan memiliki daya tarik besar," kata Profesor Andrew.