Perhatikan! Inilah Tanda-tanda Munculnya Lailatul Qadr

Ilustrasi berdoa
Sumber :
  • Pixabay/ Chiplanay

Jakarta, VIVA – Lailatul Qadr adalah malam yang penuh kemuliaan dan keistimewaan dalam Islam, yang diyakini lebih baik daripada seribu bulan. Malam ini terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dan menjadi waktu di mana Alquran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 

30 Hari Puasa: Apa Saja yang Berubah di Dalam Tubuh Kita?

Keutamaannya begitu besar sehingga Allah SWT menyebutnya dalam surah Al-Qadr, menegaskan bahwa pada malam tersebut para malaikat dan ruh turun ke bumi dengan izin-Nya untuk membawa keberkahan dan kedamaian hingga fajar. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Umat Muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam ini dengan ibadah, doa, dan zikir, karena siapa pun yang beribadah dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Macam-Macam Bakwan di Indonesia untuk Takjil Buka Puasa, Ini Resepnya!

Tidak ada yang tahu persis kapan tepatnya malam Lailatul Qadr, namun ada beberapa ciri yang bisa diperhatikan dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan. 

"Tanda Al-Qadar yang tersebar dalam referensi hadis-hadis Nabi SAW. Jadi ada suasana satu malam yang terasa bagi sementara orang itu kok enak banget ya. Ada yang menyebutkan dari sini itu tanda yang diberikan oleh Allah ke dalam jiwa kita," kata Ustaz Adi Hidayat, mengutip video YouTube AMPRJCT, Selasa 25 Maret 2025.

Gaspol Ibadah! Ini Cara Tetap Fit Maksimalkan 10 Hari Terakhir Ramadan

Ustaz Adi Hidayat (UAH)

Photo :
  • YouTube: Ustaz Adi Hidayat

Tanda-tanda munculnya Lailatul Qadr telah disebutkan dalam berbagai riwayat, yang menunjukkan keistimewaan malam tersebut dibanding malam-malam lainnya. Salah satu tanda utama adalah suasana malam yang tenang dan damai, di mana tidak terasa panas maupun dingin yang berlebihan. Langit pada malam itu tampak cerah tanpa gangguan awan tebal atau badai, serta sinar bulan terlihat lebih lembut dan menenangkan. 

Selain itu, matahari pada pagi harinya terbit dengan cahaya yang tidak menyilaukan, berbeda dari hari-hari biasanya. Sebagian ulama juga menyebutkan bahwa pada malam itu, hati orang-orang beriman merasa lebih tenteram, serta doa-doa yang dipanjatkan terasa lebih khusyuk dan mudah dikabulkan. 

Meskipun tanda-tanda ini menjadi petunjuk, yang terpenting adalah menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadan dengan ibadah agar tidak melewatkan malam penuh kemuliaan ini.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, Lailatul Qadr terjadi pada malam hari hingga menjelang fajar atau Subuh. Sepanjang malam ini lah, umat manusia disunnahkan untuk beribadah karena pahala ibadah di malam Lailatul Qadr bernilai lebih baik daripada 1000 bulan. 

Di malam itu juga, Allah SWT akan memberikan segala ampunan bagi dosa-dosa umatnya. Oleh sebab itu, di 10 hari terakhir bulan Ramadan disarankan memperkuat ibadah terutama ibadah-ibadah sunnah pada malam hari.

"Ada kalimat yang sangat indah, Allah menyampaikan kepada hamba-hambanya, 'Siapa yang meminta, Aku akan kabulkan. Siapa memohon Aku berikan, siapa yang minta ampun, Aku ampuni'," jelasnya.

"Jadi dari Ba'ada Isya itu, mereka terus baca Qur'an, dayang sholat, berhenti itu rata-rata. Ada sebagian orang-orang, termasuk di masa sekarang, kita pada umumnya, itu mengejar puncaknya saja," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya