Nestle Umumkan Berhasil Turunkan Emisi Karbon 20,38 Persen

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Samer Chedid
Sumber :
  • VIVA.co.id/Isra Berlian

Jakarta, VIVA – Pada Februari 2025, Nestle merilis CSV Report terbaru yang merangkum pencapaian inisiatif keberlanjutannya sepanjang 2024. Laporan ini menyoroti berbagai upaya Nestle dalam mengurangi dampak lingkungan, termasuk pengurangan emisi karbon

Secara global, Nestle telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 20,38 persen dibandingkan 2018, dengan target selanjutnya mencapai 50 persen pada 2030 dan net zero pada 2050. 

Untuk mencapai target tersebut, Nestle mengadopsi energi terbarukan dalam operasionalnya. Saat ini 95,3 persen listrik yang digunakan di fasilitas manufakturnya secara global telah bersumber dari energi terbarukan. Selain itu, pihaknya juga berinovasi dalam pengemasan dan manajemen limbah, dengan fokus utama pada pengurangan penggunaan plastik virgin serta peningkatan proporsi kemasan yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali. 

Komitmen keberlanjutan juga mencakup dukungan terhadap sektor pertanian dan peternakan rakyat, termasuk di Indonesia. Perusahaan terus mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan guna menciptakan sistem produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Samer Chedid mengungkap melalui program perusahannya yang pro-petani rakyat, pihaknya berkomitmen untuk mendukung rantai pasok yang berkelanjutan, memastikan kesejahteraan mereka sambil menjaga standar kualitas terbaik. 

"Komitmen ini sejalan dengan upaya kami dalam mencapai tujuan lingkungan yang lebih luas, seperti di antaranya termasuk komitmen global kami untuk mencapai net zero emissions pada 2050 di bawah empat pilar keberlanjutan kami, bertindak atas perubahan iklim, pengemasan berkelanjutan, menjaga air, dan pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab,” ujar Samer dalam acara buka puasa bersama media di kawasan Jakarta Selatan, Senin 24 Maret 2025.

Sementara itu, Nestle sendiri telah bermitra dengan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka melalui pertanian regeneratif. 

"Sejak 1975, kami telah melakukan pendampingan dan edukasi teknis, bantuan sarana produksi, hingga akses ke pasar maupun keuangan kepada para mitra peternak. Melalui upaya-upaya ini, Nestle mampu menggunakan 100 persen susu segar hasil dari peternakan rakyat sebagai bahan baku produksi susu murni BEAR BRAND,” jelas Business Executive Officer Adult Dairy, Mirna Tri Handayani. 

Bluebird Luncurkan Rute Baru Cititrans Busline, Lengkap dengan Kelas Suites dan Super Executive

Selain itu, kata Mirna kami juga membantu mitra peternak sapi perah rakyat membangun lebih dari 8.800 kubah biogas dan 2.400 unit slurry application sebagai sumber pupuk.

Tak sampai di situ saja, perusahaan tersebut juga turut mencatat keberhasilan dalam mengimplementasikan program pertanian regeneratif di lebih dari 2.000 petani kopi rakyat di Lampung melalui inisiatif RegenTa yang merupakan bagian dari Nescafe Plan 2030.

Ajak Tanam Mangrove, Miss Eco Internasional Indonesia 2025: Negara Kita Sudah Gawat Polusi!

"Program ini membantu petani meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menciptakan sumber pendapatan tambahan melalui diversifikasi tanaman (agroforestry) dan peternakan yang sesuai dengan kondisi lokal. Lebih lanjut, melalui Farmer Business School, petani kopi tidak hanya meningkatkan praktik pertanian mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang membantu mereka mengelola bisnis pertanian mereka dengan lebih baik. Hingga akhir 2024, secara global Nestlé telah berhasil memperoleh 21,3 persen bahan baku utama dari petani yang menerapkan praktik pertanian regeneratif, yang melampaui target awal 20 persen pada 2025,” jelas Head of Sustainable Agri PT Nestlé Indonesia, Syahrudi.

Langkah lain dalam mewujudkan keberlanjutan adalah transisi dari kemasan plastik konvensional ke kemasan yang lebih ramah lingkungan, di mana pemakaian plastik virgin telah berkurang 21,3 persen sejak 2018 secara global melalui berbagai upaya seperti penggunaan plastik daur ulang dalam kemasan hingga penerapan desain kemasan yang lebih efisien dalam penggunaan material

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

"Di Indonesia sendiri, inisiatif nyata yang dilakukan meliputi mengganti seluruh sedotan plastik di produk ready-to-drink dengan sedotan kertas, menggunakan kemasan plastik yang memiliki kandungan daur ulang (recycled content), melakukan desain kemasan yang dapat mengurangi penggunaan plastik dan bertransisi menggunakan bahan kemasan plastik yang dapat didaur ulang (recyclable),” jelas  Sustainability Delivery Lead PT Nestle Indonesia, Maruli Sitompul.

Pertamina International Shipping (PIS) tekan emisi karbon 51 kiloton di 2024

Dekarbonisasi Sepanjang 2024, PIS Mampu Tekan Emisi Karbon 51 Kiloton

PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatat pencapaian signifikan dalam upaya dekarbonisasi sepanjang 2024.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2025