Bolahkah Jadi Mualaf Hanya karena Ikut Tren? Begini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
- Tangkapan Layar
Jakarta, VIVA – Ustaz Khalid Basalamah menjadi bintang tamu dalam konten podcast Atta Halilintar, di channel YouTube AH. Salah satu hal yang dibahas dalam podcast itu adalah apakah boleh orang tertarik jadi mualaf atau memeluk agama Islam hanya karena mengikuti tren. Atta secara langsung menanyakan hal itu kepada ustaz Khalid.
Merespons pertanyaan tersebut, ustaz Khalid Basalamah menjawab dengan menjelaskan bahwa tidak apa-apa jika ada orang masuk Islam lantaran mengikuti tren. Ia kemudian menjelaskan bahwa di zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dahulu, ada orang yang masuk Islam karena alasan merasa ketakutan. Ada juga alasan yang lainnya. Scroll lebih lanjut ya.
"Mualaf yang sekarang ini lagi banyak ini ustaz. Mualaf yang sekarang malah jadi menurut ku jadi tren. Kalau menurut ustaz, orang itu mualaf kalau ngikutin tren itu boleh enggak sih? Walaupun misalnya dari panggilan hatinya belum," tanya Atta dikutip Rabu, 19 Maret 2025.
"Tentu saja bisa. Ada orang masuk Islam di masa bagina Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam itu karena ketakutan. Karena ketakutan dengan kekuatan umat Islam. Ada juga yang masuk Islam, karena mungkin butuh bantuan ekonomi. Makanya salah satu penerima zakat adalah mualaf. Karena hati mereka masih bisa pindah agama lagi. Dan Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam pada saat selesai beperang Hunain, itu banyak sekali memberikan harta rampasan perang kepada para mualaf," jawab ustaz Khalid Basalamah menjelaskan.
Ada berbagai macam alasan orang memeluk agama Islam atau jadi mualaf, seperti akan menikahi kaum Muslim dan mengikuti tren. Ustaz Khalid Basalamah tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Ada juga di antara mereka mungkin tertarik karena mau menikah dengan kaum muslimin, ada di anatra mereka mungkin yang mau mencari keamanan karena pikir itu adalah komunitas muslim kayak di Indonesia, ada sebagian orang yang datang mualaf ke kantor kami itu karena mereka rasa di Indonesia mayoritas muslim, mereka merasa berada di komunitas yang mayoritas," kata ustaz Khalid.
Ustaz Khalid Basalamah
- Tangkapan Layar
"Dan berbagai macam hal, mungkin anak-anak muda ada yang tahu teman-temannya masuk Islam, tren-trenan terus kemudian dia juga ikut, itu gak masalah di awalnya. Makanya mereka semua itu dikenal diberikan istilah dengan mualaf, orang yang masih lemah hatinya. Nanti setelah itu baru diajak belajar lebih dalam lagi," tambahnya.
Sekali lagi, ustaz Khalid menjelaskan bahwa tidak apa-apa atau tidak jadi masalah apabila ada orang yang tertarik masuk Islam karena mengikuti tren. Lalu, diberikan pemahaman mengenai Islam secara mendalam dan menjelaskan bahwa Islam adalah pedoman hidup.
"Iya (tidak apa-apa), gak ada masalah. Tentu nanti tinggal pada saat dia mau masuk Islam, diajak supaya dia itu mau menganggap agama Islam ini sebagai sebuah pedoman hidup. Diberikan penjelasan-penjelasan. Tapi awal yang menarik dia ingin masuk Islam hanya karena tren, hanya karena ekonomi, biarkan saja dulu, ya kan yang penting dia datang untuk syahadat dan saat dia syahadat itu kita jelaskan tentang hukum Islam dan bagaimana Islam itu adalah pedoman hidup dia bukan hanya, bukan pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tapi dia adalah dari keyakinan kepada keyakinan yang lain," kata ustaz Khalid Basalamah. "Nanti setelah masuk Islam, Islam akan mengatur semuanya, makannya, minumnya, pakaiannya, pergaulan, pendapatan, semua akan diatur oleh Islam itu sendiri," tambahnya.