Teras Inklusi Banjarbaru Curi Perhatian di Pasar Wadai 2025, Bukti Disabilitas Bisa Berkarya
- VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)
Kalsel, VIVA – Pasar Wadai di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tahun ini menghadirkan suasana yang lebih istimewa dari tahun-tahun sebelumnya. Diisi 186 stan yang meramaikan acara bernuansa Islami ini, terdapat satu stan yang berhasil mencuri perhatian banyak pengunjung.
Stan tersebut dikelola oleh Teras Inklusi Banjarbaru, sebuah komunitas yang beranggotakan para penyandang disabilitas di Kota Banjarbaru. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Mereka menawarkan beragam produk makanan, mulai dari susu jeli, aneka kue basah, hingga lauk-pauk dan sayur mayur yang siap disantap saat berbuka puasa.
Keberadaan stan ini bukan hanya sekadar tempat berjualan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya.
Banyak pengunjung yang kagum melihat semangat para penyandang disabilitas yang gigih berwirausaha.
Faizah Abdiah, adalah sosok inspiratif di balik suksesnya Teras Inklusi Banjarbaru, seorang wanita kelahiran Surabaya 44 tahun lalu, adalah pendiri sekaligus penggagas komunitas tersebut.
"Untuk stan di event kali ini kita dapatkan karena sebelumnya Teras Inklusi berstatus mitra dengan Dinas Koperasi. Dan ini kita maksimalkan untuk teman disabilitas berusaha," ungkapnya kepada VIVA, Senin 17 Maret 2025.
Selain untuk berusahan, menurut Faizah, keberadaan stan ini sebagai edukasi kepada masyarakat luas agar lebih paham terkait potensi para penyandang disabilitas.
Stan Terang Inklusi di Pasar Wadai Banjarbaru - Foto Dok Faidur
- VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)
"Selama ini stigma masyarakat kepada mereka (disabilitas -red) adalah penerima bantuan, padahal banyak sekali potensi dari mereka yang bisa kita kembangkan," terangnya.
Perjalanan Faizah dalam mendukung penyandang disabilitas berawal dari rasa ingin tahu yang mendalam tentang kehidupan mereka, terutama setelah dirinya menamatkan pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Ia meyakini bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk memperoleh kesempatan dalam hidup.
"Kita juga melakukan penjualan melalui online dengan produk yang dihasilkan oleh teman disabilitas seperti cireng dan risoles dengan varian ayam suir, kentang wortel, serta sosis mayones," bebernya.
Dengan berbekal kepedulian yang tulus, pada tahun 2018 Faizah mendirikan Teras Inklusi Banjarbaru.
Komunitas ini menjadi ruang bagi penyandang disabilitas untuk mengembangkan keterampilan, khususnya dalam bidang wirausaha, agar mereka dapat lebih mandiri dan berdaya di tengah masyarakat.
"Insyaallah Teras Inklusi kedepan akan melakukan kerjasama dengan pihak lainnya untuk pengembangan teman-teman disabilitas. Kita ingin ada pelatihan dan pendampingan hingga usahanya berjalan," pungkasnya.
