Doa Awal Ramadan yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Artinya

Padati Makam Rasulullah, Jemaah Haji Salat Arbain di Masjid Nabawi, Mekah, Arab Saudi.
Sumber :
  • Darmawan/MCH2019

Jakarta, VIVA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan hasil keputusan sidang isbat yang menyatakan bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

Suasana Jakarta Lebaran Fair 2025 Jelang Malam Takbiran, Tetap Dipadati Pengunjung

Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers Sidang Isbat yang berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025 malam.

Menurut laporan yang diterima Kemenag, ketinggian hilal di seluruh Indonesia yaitu berada pada 3° 5,91' hingga 4° 40,96', dengan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'.

Nastar Potong Premium Lumer di Mulut! Resep Rahasia Kolaborasi Ulfa Rachma & Anchor!

Menteri Agama Nasaruddin Umar

Photo :
  • Dok. Kemenag

Menteri Agama Nasaruddin Umar

Photo :
Lebaran Hemat, Anak-anak Bahagia! 10 Rekomendasi Snack Rp10 Ribuan di Jakarta Lebaran Fair 2025!
Dalam penjelasannya, Menag Nasaruddin Umar juga menyatakan bahwa hilal sudah terlihat di bagian paling barat provinsi Aceh dan dua orang saksinya telah disumpah dan dikukuhkan oleh hakim agama setempat. 

Dalam menyambut bulan suci Ramadan, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa doa yang dapat dipanjatkan agar diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa serta memperoleh keberkahan selama bulan Ramadan.

Doa Nabi Muhammad SAW di awal Ramadan

Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani dan Imam Ad-Dailami

 اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

Allahumma sallimni li Ramadhon, wa sallim Ramadhon li, wa sallimhu minni.

Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) bulan Ramadan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di bulan Ramadan.”

Arti lain: "Ya Allah, selamatkanlah aku untuk bulan Ramadan dan selamatkanlah bulan Ramadan untukku, serta selamatkanlah Ramadan dariku demi amal ibadah yang diterima."

Ilustrasi Ramadhan/berdoa.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Doa yang Diajarkan oleh Syekh Ibnu Hajar al-Haitami

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Ithafu Ahlil Islam bi Khushushiyyatish Shiyam (109) juga menyampaikan redaksi lain doa awal bulan Ramadan:

اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ

Allahu akbaru, la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhimi. Allahumma inni as’aluka khaira hadzas syahri, wa a‘udzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.

Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”

Keutamaan Membaca Doa Awal Ramadan

Masih dari sumber yang sama, membaca doa-doa di atas pada awal bulan Ramadan memiliki banyak keutamaan, antara lain:

  • Memohon keselamatan dari segala gangguan yang dapat menghalangi ibadah di bulan Ramadan.
  • Meminta keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya.
  • Menjaga diri dari perbuatan maksiat yang dapat mengurangi pahala puasa.
  • Menguatkan iman dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh keikhlasan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya