Hukum Ziarah ke Makam Sebelum Ramadhan, Wajibkah?
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Jakarta, VIVA – Menjelang Ramadhan, tradisi ziarah menjadi salah satu kegiatan yang ramai dilakukan oleh masyarakat. Ziarah, yang berarti mengunjungi makam keluarga atau kerabat yang telah tiada, bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual.
Kegiatan ini biasanya diisi dengan doa bersama, pembacaan Yasin, dan pembersihan makam. Bagi banyak orang, ziarah menjelang Ramadhan tidak hanya mempererat hubungan dengan leluhur, tetapi juga menjadi pengingat akan kehidupan yang fana, sehingga menyambut bulan suci dengan hati yang lebih bersih dan penuh keikhlasan.
Dalam Islam, hukum ziarah ke makam pada dasarnya diperbolehkan dan bahkan dianjurkan sebagai sarana mengingat kematian dan akhirat.
"Ziarah sebelum Ramadhan boleh, ziarah sedang Ramadhan boleh, ziarah setelah Ramadhan boleh, tidak ada larangan, bebas," kata Ustaz Abdul Somad mengutip video YouTube Kun Ma Alloh, Rabu 26 Februari 2025.
Rasulullah SAW awalnya melarang ziarah kubur untuk menghindari praktik jahiliah yang berlebihan dalam meratapi kematian. Namun, setelah akidah umat Islam lebih kuat, beliau kemudian memperbolehkannya dengan bersabda, "Dulu aku melarang kalian ziarah kubur, namun sekarang berziarahlah, karena itu dapat mengingatkan kalian pada akhirat" (HR. Muslim).
Meskipun diperbolehkan, ziarah harus dilakukan dengan tata cara yang sesuai syariat, seperti menghindari perbuatan syirik, tidak meratap, dan fokus pada doa bagi almarhum.
"Yang tak boleh itu ayo kita ziarah Ramadhan, kakek kita sedang duduk nunggu kita datang," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Kenapa banyak orang ziarah sebelum Ramadhan? Kebetulan hatinya luluh saat Ramadan, kebetulan ingat dia," tambahnya.
Tata cara ziarah kubur dalam Islam sebaiknya dilakukan dengan penuh khidmat dan sesuai dengan tuntunan syariat. Saat memasuki area makam, disunnahkan untuk mengucapkan salam, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
Setelah itu, dianjurkan membaca Al-Fatihah, surat Yasin, atau doa-doa khusus untuk almarhum agar mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Ziarah juga dapat diisi dengan refleksi diri untuk mengingat kematian dan memperkuat keimanan.
Penting untuk menjaga adab, seperti berpakaian sopan, tidak duduk atau menginjak kuburan, serta menghindari perbuatan yang mengarah pada syirik, seperti meminta bantuan kepada arwah. Tujuan utama ziarah adalah mendoakan almarhum dan mengambil pelajaran tentang kefanaan hidup.