Banyak Perusahaan Enggan Merekrut, Apa yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Dapat Kerja?
- Freepik.com//@prostooleh
VIVA – Generasi Z atau Gen Z belakangan ini menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan. Belakangan ini banyak yang menyebut banyak perusahaan enggan untuk meng-gaet gen z lantaran berbagai alasan.
Bahkan dalam sebuah laporan terbaru dari Intlligent, sejumlah perusahaan enggan mempekerjakan Gen Z. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Laporan yang melibatkan survei pada hampir 1.000 manajer perekrutan ini mengungkapkan bahwa satu dari enam perusahaan menunjukkan keraguan untuk merekrut Gen Z.
Hal ini terkait dengan pandangan bahwa Gen Z sering dianggap mudah tersinggung dan memiliki kepercayaan diri berlebih.
Ilustrasi Gen Z
- Freepik.com
Selain itu, Gen Z dinilai memiliki etos kerja yang lemah, kurang terampil dalam berkomunikasi, sulit menerima umpan balik, dan secara keseluruhan dianggap belum siap menghadapi tuntutan dunia kerja.
Lantas apa yang perlu dilakukan Gen Z agar mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan?
Berikut ini beberapa keterampilan yang patut dimiliki gen z untuk menjawab semua tantangan tersebut. Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti melansir laman Forbes.
1. Keterampilan Hubungan
Gen Z melaporkan bahwa mereka tidak memiliki persahabatan. Sementara itu 25 persen dari mereka yang bekerja diketahui tidak memiliki teman sama sekali atau hanya satu teman dekat, menurut survei YouGov.
Ini logis karena mereka tumbuh di era dimana berkomunikasi melalui layar dan berhubungan jauh sejak lama bahkan sebelum pandemi.
Mereka juga lebih banyak nyaman berkomunikasi melalui teks daripada telepon dan menghindari interaksi tatap muka.
Ilustrasi Gen Z
- Pexels.com
Mengembangkan keterampilan dalam memahami orang lain, peka terhadap orang dan menunjukkan empati sangat penting untuk kesejahteraan mereka saat ini.
Penting juga bagi genZ untuk memiliki kemampuan untuk mendengarkan orang lain, mengartikulasikan sudut pandang Anda, dan mampu bertukar ide serta berkompromi.
2. Keterampilan Manajemen Konflik
Generasi Z membutuhkan keterampilan dalam mentolerir sudut pandang yang berbeda dan menghargai ketidaksepakatan yang dapat menjadi sumber untuk belajar lebih banyak tentang perspektif orang lain dan juga perspektif mereka sendiri.
Dengan begitu dapat menangguhkan penilaian dan memahami sikap orang lain dan kemudian dapat berkompromi.
Untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mentolerir dan bahkan merangkul konflik yang konstruktif, Gen Z dapat mencari mereka yang memiliki pandangan berbeda, membangun keterampilan dalam mengajukan pertanyaan dan mendengarkan dan mengembangkan kemampuan untuk menghormati orang secara luas.
Ilustrasi Gen Z dan Milenial
- istockphoto.com
3. Akuntabilitas
Gen Z diketahui tumbuh dan besar di lingkungan yang lebih banyak mementingkan hasil daripada usaha. Alhasil hal ini memperkuat preferensi mereka untuk menghindari hal-hal sulit dan sebaliknya mencari pencapaian yang akan menjadi hal yang pasti.
Alhasil ini mungkin memperkuat keyakinan publik bahwa kemampuan mereka bersifat statis, daripada keyakinan pada kemampuan mereka untuk bisa berkembang.
Gen Z dapat mengembangkan keterampilan akuntabilitas dengan berkomitmen untuk bekerja keras, menindaklanjuti dan bertahan ketika dihadapkan pada keadaan sulit. Juga bijaksana untuk mencari tugas yang menantang.
Patut juga diingat bahwa kegagalan adalah barometer untuk Anda berusaha lebih atau dengan kata lain ketika Anda mengalami sejumlah kegagalan Anda mungkin tidak berusaha cukup keras.
Selain itu, penting juga untuk memiliki kesabaran termasuk saat mereka dihadapkan dengan pekerjaan yang mungkin tidak mereka sukai, bekerja melalui hubungan yang mungkin tidak mudah serta tentang jenjang karir.
Ilustrasi lintas generasi / milenial dan gen Z.
- Unsplash
4. Ketahanan
Banyak gen z rapuh dalam hal kesejahteraan dan harga diri mereka. Maka dari itu mereka harus membangun ketahanan jika mereka ingin berhasil menghadapi kehidupan yang mencakup kesulitan yang tak terhindarkan.
Gen Z dapat mengingatkan diri mereka sendiri bahwa kebahagiaan akan alami pasang-surut dan itu wajar, dan normal untuk mengalami masa-masa sulit.
Selain itu, gen Z dapat mencari tantangan karena pertumbuhan, dan pembelajaran membantu mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, bertahan melewati masa-masa sulit sehingga mereka merasa mampu dan percaya diri dalam prosesnya.
Berkaitan dengan tantangan yang dialami gen Z di saat ini, BINUS @Bekasi menghadirkan BEKEN DAY BINUS @Bekasi 2025 sebagai wadah bagi siswa/i untuk memahami pilihan jurusan dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja secara kompetitif.
Sebagai Business, Service and Technology Campus, BINUS @Bekasi menawarkan program pendidikan berkualitas tinggi dengan fokus pada pengembangan keterampilan bisnis, layanan, dan teknologi.
Acara ini akan diselenggarakan di MMG, BINUS @Bekasi pada 22 Februari 2025 dan akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik serta informatif bagi calon mahasiswa.
Acara ini diisi dengan sesi pemaparan materi kuliah, kisah inspiratif dari Binusian, showcase proyek-proyek mahasiswa, serta diskusi mendalam tentang peluang karir.
Selain itu, BEKEN DAY juga akan menghadirkan workshop interaktif dan berbagai tantangan menarik bagi peserta. Dengan adanya BEKEN DAY BINUS @Bekasi2025, diharapkan calon mahasiswa dapat mengambilkeputusan yang tepat untuk masa depan mereka.