4 Resep Bahagia Orang Jepang, Bisa Dicontek Biar Gak Stres!
- Kaboompics
Jepang, VIVA – Akhir bulan tak jarang membuat orang jadi kurang bersemangat, apalagi mereka yang belum mendapat gaji dari perusahaan. Menjalani hari terasa berat terutama bagi yang harus tetap pergi bekerja dan menghadapi setumpuk tanggung jawab.
Tetapi kesulitan menghadapi hari tetap harus dihadapi, oleh sebab itu cobalah melirik pada budaya Jepang yang penuh dengan tradisi kuno tentang mempromosikan seni membuat perubahan kecil dan konsisten yang menyehatkan pikiran, tubuh, dan jiwa. Tips berikut ini bisa menjadi cara bahagia dalam rutinitas harian dan dapat mengubah hari yang berat dan membosankan menjadi lebih membahagiakan, dilansir Healthshots, Jumat 31 Januari 2025.
Berjalan dengan penuh perhatian (Shinrin-yoku)
Ilustrasi Jalan Kaki
- freepik.com/rawpixel.com
Latihan ini dilakukan dengan cara menyelami alam dan terhubung dengan indra pada tubuh. Berjalan-jalan santai di sekitar taman atau pepohonan, perhatikan pemandangan, dengarkan suara, dan hirup aroma di sekitar.
Bernapas dalam-dalam dan melihat alam dapat membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan relaksasi, seperti yang ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health. Tinggalkan gadget dan fokuslah pada lingkungan sekitar.
Perhatikan sinar matahari yang menembus dedaunan, gemerisik dedaunan di bawah kaki, dan kicauan burung. Shinrin-yoku bukan tentang mencapai tujuan, tapi tentang perjalanan itu sendiri, dan ini dianggap sebagai salah satu tips terbaik orang Jepang untuk menjadi bahagia. Memperlambat dan menghargai lingkungan alam akan membantu membangun rasa damai dan tenang, membangun suasana yang baik untuk hari yang panjang.
Seni minum teh (Sado)
Ilustrasi Minum Teh
- freerangestock.com
Upacara minum teh Jepang adalah praktik yang meningkatkan perhatian, rasa hormat, dan perdamaian. Bahkan secangkir teh sederhana pun bisa menjadi pengalaman yang penuh kesadaran, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, menjadikannya salah satu tips terbaik orang Jepang untuk menjadi bahagia.
Siapkan teh secara perlahan, dalami aroma dan rasanya. Nikmati setiap tegukan dan gunakan itu sebagai kesempatan untuk menenangkan pikiran dan terhubung dengan momen saat ini.
Baik itu upacara matcha tradisional atau sekadar menyeduh secangkir teh hijau, fokuslah pada prosesnya. Menyiapkan dan menikmati teh bisa menjadi pengalaman meditatif yang menghadirkan rasa tenang dan tentram.
Latihan bersyukur (Kansha)
Ilustrasi wanita berdoa.
Menumbuhkan rasa syukur adalah landasan budaya Jepang. Luangkan waktu beberapa saat setiap pagi untuk merenungkan hal-hal yang disyukuri, besar atau kecil. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari tempat tidur yang hangat hingga kebaikan orang asing.
Mengekspresikan rasa syukur mengubah fokus dari hal-hal negatif ke hal-hal positif, menciptakan suasana yang lebih optimis pada hari itu, sehingga menjadikannya salah satu cara terbaik untuk menjadi bahagia, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh NIH.
Ini dapat dimulai dengan membuat jurnal rasa syukur, membagikan penghargaan kepada orang-orang terkasih, atau sekadar merenung sejenak untuk mengakui hal-hal baik dalam hidup. Dengan memupuk rasa syukur, maka dapat memupuk pola pikir yang lebih positif dan menjalani hari dengan rasa apresiasi yang baru terhadap momen saat ini.
Menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan (Wabi-Sabi)
Wabi-sabi adalah estetika Jepang yang mencakup ketidaksempurnaan, kefanaan, dan kesederhanaan.
“Daripada berjuang untuk kesempurnaan, belajarlah menghargai keindahan dari kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini dapat membantu Anda melepaskan ekspektasi yang tidak realistis dan menemukan kepuasan pada saat ini, menjadikannya salah satu tips terbaik untuk mencapai kebahagiaan,” kata pakar kesehatan mental Dr Jyoti Kapoor.
Menemukan tujuan hidup (Ikigai)
Ikigai adalah konsep Jepang yang mengacu pada “alasan keberadaan” diri kita. Ini adalah titik temu antara apa yang disukai, apa yang dikuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang dapat dibayar.
“Luangkan waktu untuk merenungkan minat dan nilai-nilai Anda untuk menemukan ikigai Anda,” kata sang pakar.
Terhubung dengan tujuan dapat memberi makna pada hidup dan memberikan rasa kepuasan. Dengan menyelaraskan pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan ikigai, maka dapat menemukan rasa kepuasan dan kegembiraan yang mendalam.
