Tips Efektif Merencanakan Tabungan Haji untuk Masa Depan yang Lebih Tenang

Ilustrasi ibadah haji.
Sumber :
  • MCH 2023

Jakarta, VIVA – Ibadah haji merupakan salah satu impian spiritual terbesar bagi umat Islam. Melaksanakan rukun Islam kelima ini memerlukan kesiapan fisik, mental, dan finansial. Namun, sering kali kita mendengar cerita calon jamaah yang kebingungan ketika mendapat panggilan ke Tanah Suci karena belum memiliki tabungan haji yang mencukupi.

Jangan sampai hal ini terjadi pada kita! Scroll lebih lanjut ya.

Indra Gunawan, anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), mengibaratkan perencanaan tabungan haji seperti jogging santai di jalan setapak—lebih ringan dan menyenangkan dibandingkan sprint mendadak di menit terakhir. Menurutnya, ada beberapa manfaat utama dari menabung haji secara terencana:

1. Menghindari Beban Finansial yang Berat

Setoran haji secara bertahap memungkinkan calon jamaah mencicil kebutuhan tanpa mengorbankan kebutuhan sehari-hari. "Anggaplah ini sebagai investasi ibadah yang dicicil perlahan namun pasti," ujar Indra.

2. Membentuk Kebiasaan Disiplin Keuangan

Menabung secara rutin dapat melatih kedisiplinan dalam mengelola keuangan. Indra menyarankan untuk memanfaatkan produk tabungan haji yang disediakan bank syariah atau lembaga keuangan terpercaya.

3. Ketenangan Hati dan Fokus pada Persiapan Spiritual

Dengan perencanaan yang baik, calon jamaah tidak perlu risau soal biaya ketika dipanggil.

PAN Puji Kinerja Panja Haji 2025, Beri Sejumlah Catatan Penting

"Pikiran bisa sepenuhnya fokus pada persiapan spiritual, fisik, dan logistik perjalanan," katanya.

4. Menghindari Utang atau Penjualan Aset

Tak Terkontrol, Pemerintah Bakal Atur Kuota dan Biaya Haji Furoda

Menabung secara terencana dapat menghindarkan jamaah dari pinjaman mendadak, baik dari pinjol, kredit tanpa agunan, maupun penjualan aset dengan harga murah.

"Bebas utang berarti ibadah lebih khusyuk dan tenang," tegasnya.

DPR Minta Menag Lobi Arab Saudi Tak Lanjutkan Wacana Batasi Peserta Haji 90 Tahun

Tabungan Haji dan Biaya Haji 2025

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Indra Gunawan

Photo :
  • ist

Tabungan haji menjadi solusi praktis bagi umat Islam yang ingin mewujudkan impian ke Baitullah. Tabungan ini dikelola dengan prinsip syariah menggunakan akad mudharabah mutlaqah atau wadiah. Dana tersebut ditempatkan di Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) yang ditunjuk Kementerian Agama RI.

Tahun 2025 menjadi kabar baik bagi calon jamaah haji. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) ditetapkan sebesar Rp89,4 juta, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp93,4 juta. Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan, dari total BPIH tersebut, jamaah hanya membayar Rp55,4 juta (62%), sementara sisanya sebesar Rp33,9 juta dialokasikan dari nilai manfaat.

"Penurunan biaya ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto agar ibadah haji menjadi lebih terjangkau," jelasnya.

BPKH, bersama bank syariah mitra, terus meningkatkan efektivitas pengelolaan dana haji. Indra Gunawan menuturkan, salah satu daya tarik tabungan haji adalah transparansi dan penerapan prinsip syariah.

"Dana jamaah tidak hanya dikelola untuk persiapan haji, tetapi juga dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur umat seperti masjid, sekolah, hingga membantu UMKM," ujarnya.

Jamaah juga mendapatkan manfaat langsung dari tabungan ini berupa imbal hasil setara 7% per tahun.

"Sebagai pengelola, kami ingin memberikan nilai lebih dari sekadar investasi. Uang ini menjadi ekosistem yang bermanfaat untuk bangsa," pungkas Indra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya