Mana yang Lebih Sehat untuk Anabul, Wet Food atau Dry Food?
- Pixabay/Pic_Panther
Jakarta, VIVA – Kucing dan anjing menjadi jenis hewan peliharaan yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat pada umumnya. Memelihara anjing dan kucing yang umum disebut anabul oleh masyarakat sendiri terbilang cukup menantang.
Terutama dalam memberikan makanan untuk mereka. Untuk makan sendiri baik anjing atau kucing ternyata berbeda loh. Lantas seperti apa? Terkait hal itu, dokter hewan sekaligus Scientific Communication Expert CPPETINDO, drh. Neno Sukelan angkat bicara.Â
Dijelaskan oleh Neno bahwa dari sisi kebiasaan atau behavior di antara kucing dan anjing sendiri cukup berbeda. Untuk anjing, pemberian makan bisa dijadwalkan sehari dua kali untuk dewasa, dan sehari tiga kali untuk anak anjing atau puppy. Namun untuk pemberian makan kucing sendiri tidak bisa dijadwalkan.Â
"Anjing pagi dikasih makanan enggak habis bisa diambil, sore lagi dikasih enggak habis bisa diambil. Nah khusus untuk kucing ini pola makannya beda, dia modelnya kalau di orang (manusia) kayak ngemil," kata drh. Neno dalam acara BOLT Media Gathering #TumbuhBersama di kawasan Cikajang Jakarta Selatan, Senin 13 Januari 2025.
Diungkap Neno dalam sehari, kucing sendiri bisa makan 1 hingga 20 kali dalam sehari dengan tiap kali makan berkisar 2 hingga 3 gram porsi makan.Â
"Jadi dia sehari itu makan bisa 1-20 kali modelnya sedikit-sedikit 2-3 gram, karena kucing rumahan makan rata-rata 10-13 kali sehari. Modelnya makanan harus tersedia, ada dijatah sesuai berat badannya kalau lapar dia akan makan, kalau kenyang dia akan berhenti makan. Itu kucing normal yang sehat," kata dia.
Terkait dengan jenis makanan antara wet food dan dry food untuk anabul, Neno mengungkap kedua jenis makanan tersebut punya plus dan minusnya. Untuk dry food sendiri terbilang lebih efisien lantaran kandungan airnya yang lebih sedikit. Ketika kandungan air dalam sebuah makanan kucing lebih sedikit maka makanan tersebut akan jauh lebih awet dibandingkan dengan wet food.Â
"Sisi lainnya wet food plus adalah rasanya, baunya jauh lebih mantap dibanding wet food. Kecenderungannya anabul itu dikasih wet food lebih semangat makannya," kata dia.
Tak hanya itu saja, kandungan air pada wet food yang berkisar di atas 70 persen itu membuat anabul juga secara tidak sadar akan minum lebih banyak. Ketika anabul minum lebih banyak, itu akan mempengaruni kesehatan anabul itu sendiri.Â
"Itu bagus untuk kesehatan saluran kemih, makanya disarankan jangan dry saja atau wet saja, tapi di mix. Anabul yang makannya kurang bagus boleh sekali-kali dikasih wet food atau dicampur dry dengan wet food supaya meningkatkan nafsu makan. Di sisi lain ketika dicampur atau dikasih yang wet dia minumnya lebih banyak, pipis lebih banyak, saluran kemih terbilas, lebih bersih, lebih sehat," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Neno juga mewanti-wanti pemilik anabul dalam memberikan dry food dan wet food untuk peliharaan mereka. Tetutama dengan jumlah yang akan diberikan.
"Cuman ada yang perlu diingat kalau dikasih dry food kucing segini (satu genggam) kandungan air maksimal 10 persen, kalau dikasih wet food aja jangan segini juga (segenggam) karena ada kandungan air. Jadi kalau dry dikasih segini (segenggam) mau kasih wet aja tanpa dry harus empat kali begini (segenggam) agar nutrisinya terpenuhi karena lebih banyak air. Dikasih wet terus kenapa kerempeng ya karena dia kasihnya dalam volume yang sama seperti yang dry padahal perlu 4x lebih banyak dari yang dry," kata dia. Â