Lebih dari Sekadar Buah, Ternyata Ini Makna Mendalam Jeruk di Perayaan Imlek

Ilustrasi jeruk mandarin di momen Imlek
Sumber :
  • Pixabay/ ignartonosbg

Jakarta, VIVA – Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025 semakin dekat, sudah waktunya mempersiapkan segala hal untuk menyambut hari yang baru. Imlek 2025 ini merupakan tahun shio Ular Kayu, di mana tahun ini diyakini sebagai waktu yang akan mendatangkan perubahan positif. 

Kerap Ramaikan Perayaan Imlek, Ini Makna dan Kisah di Balik Budaya Tarian Barongsai

Biasanya, saat hari perayaan Imlek akan ada banyak hidangan wajib di atas meja untuk menyambut tamu maupun sanak saudara di rumah. Salah satu di antaranya adalah jeruk yang merupakan buah keberuntungan. Mengapa jeruk menjadi hidangan wajib saat Imlek dan apakah maknanya? Berikut ini penjelasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.

Sejarah jeruk dalam perayaan Imlek

Sambut Hari Raya Imlek, 4 Pernak-pernik Ini Bisa Dikreasikan Sendiri di Rumah

Ilustrasi jeruk mandarin di momen Imlek

Photo :
  • Pixabay/ ignartonosbg

Keberadaan buah jeruk saat Imlek memiliki sejarah yang panjang. Setidaknya sejak Dinasti Qing, orang tua Tiongkok akan meletakkan buah-buahan seperti jeruk mandarin, leci, kurma, atau kesemek di samping bantal anak-anak mereka, bersama dengan amplop merah berisi uang di bawah bantal, untuk mengusir monster seperti dalam cerita rakyat. Anak-anak kemudian akan memakan buah-buahan tersebut setelah bangun tidur keesokan paginya.

Blak-blakan! Gisel Ungkap Ada yang Bikin Momen Imleknya Jadi Spesial, Siapa?

Simbol keberuntungan

Jeruk Mandarin

Photo :
  • Pixabay/

Ada banyak penjelasan mengapa jeruk mandarin dianggap sebagai simbol keberuntungan, sebagian besar berasal dari cara pengucapannya. Ada yang mengatakan pengucapan bahasa Mandarin dari buah (ju) terdengar seperti kata untuk “semoga sukses” (ji). Yang lain menunjuk pada pengucapan Kantonnya (gam), yang terdengar sama dengan kata “emas.”  Selain itu, rona emas kemerahan dan bentuk bulat dari buah jeruk juga banyak dipandang sebagai simbol keberuntungan. 

Meningkatkan kesuburan

Mengunjungi rumah pasangan pengantin baru disarankan untuk membawa dua buah jeruk mandarin yang masih memiliki batang dan beberapa daun. Tidak hanya menjadi indikator kesegarannya, tetapi juga melambangkan keberuntungan yang melimpah dalam kesuburan pasangan.

Tradisi jeruk di berbagai negara

Di Tiongkok selatan, jeruk diberikan saat Tahun Baru Imlek, sebuah tradisi yang telah menyebar ke negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia dengan populasi etnis Tionghoa yang besar. Jeruk Mandarin dipertukarkan secara berpasangan, angka genap umumnya dianggap membawa keberuntungan, sedangkan bilangan ganjil dianggap tidak beruntung. Jeruk yang batang dan daunnya masih menempel membawa simbolisme ekstra berupa umur panjang dan kesuburan.

Di Jepang, saat Tahun Baru Imlek, jeruk mandarin sering ditaruh di atas kue beras (kagami mochi). Meskipun secara tradisional bagian atasnya diberi jeruk pahit yang disebut daidai, jeruk ini biasanya diganti dengan mikan, jenis jeruk mandarin lain yang biasanya lebih manis.

Sementara itu, di Korea Selatan, buah ini tidak terkait erat dengan Tahun Baru Imlek seperti yang terjadi di negara-negara tetangganya. Namun kecintaan masyarakat terhadap jeruk mandarin sangat tingi karena buah ini umumnya diasosiasikan dengan kemewahan, dibeli sebagai oleh-oleh, dan dinikmati sepanjang tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya