Sejarah Radio di Indonesia Tertulis Abadi dalam Buku Radio Melintas Zaman
- www.pixabay.com/Joe007
Jakarta, VIVA – Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) merayakan hari jadinya yang ke-50 pada Selasa, 17 Desember 2024. Dalam rangka memperingati setengah abad kiprah PRSSNI, organisasi ini meluncurkan buku berjudul Radio Melintas Zaman.
Buku tersebut mengisahkan perjalanan panjang industri radio swasta di Indonesia, mulai dari akhir tahun 1970-an, 1980-an, hingga 1990-an, saat radio mengalami masa kejayaan luar biasa. Pada masa itu, radio menjadi pilihan utama masyarakat karena minimnya pesaing. Televisi swasta baru muncul di penghujung tahun 1980-an, yang menjadi tantangan pertama bagi radio. Scroll lebih lanjut ya.
Memasuki pertengahan tahun 2000-an, tantangan besar kedua muncul dengan berkembangnya platform berbasis internet yang beralih dari komputer ke perangkat ponsel. Buku Radio Melintas Zaman secara lengkap menyajikan kisah romantisme masa lalu melalui sudut pandang pelaku sejarah, kondisi bisnis radio saat ini, hingga optimisme yang tetap diusung PRSSNI meski situasi industri di tengah perkembangan teknologi kerap terlihat suram.
Rangkaian acara perayaan HUT ke-50 PRSSNI berlangsung di Hall Dewan Pers, Jakarta, pada Selasa, 17 Desember 2024. Acara dibuka dengan sambutan dari beberapa tokoh, yaitu Ubaidillah (Ketua Komisi Penyiaran Indonesia), Ninik Rahayu (Ketua Dewan Pers), dan Meutya Viada Hafid (Menteri Komunikasi dan Digitalisasi RI), yang turut memberikan Kata Pengantar dalam buku Radio Melintas Zaman.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan talk show bedah buku Radio Melintas Zaman. Diskusi ini dimoderatori oleh Gaib M. Sigit (Pemimpin Redaksi Radio MNC Trijaya) dengan narasumber Malik Sjafei Saleh (Pendiri Radio Prambors), M. Rafiq (Ketua Umum PRSSNI), Haryo Ristamaji (Pemimpin Redaksi Radio Elshinta), dan Kemal Mochtar (penyiar Radio Gen).Â
Agenda berikutnya adalah Sidang Paripurna Pusat III 2024 PRSSNI yang membahas evaluasi program 2024 serta rencana program 2025. Sidang ini dihadiri oleh jajaran Pengurus Pusat PRSSNI bersama para Pengurus Daerah dari seluruh Indonesia.
PRSSNI memiliki dua program utama untuk tahun 2025. Pertama, mengawal revisi RUU Penyiaran hingga selesai. Kedua, menyediakan layanan streaming untuk seluruh anggota radio PRSSNI dalam satu aplikasi secara gratis. Selain itu, PRSSNI berkomitmen mendukung pemerintah dalam memberantas judi online dan menjalankan program makan siang bergizi gratis bagi anak-anak sekolah.
Saat ini, PRSSNI menaungi 600 radio anggota yang tersebar di 150 kota di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Nielsen Indonesia tahun 2024, terdapat 17 juta pendengar radio di 11 kota yang disurvei. Adapun total belanja iklan radio pada tahun 2024 mencapai angka sekitar Rp 1,5 triliun. Semua radio anggota PRSSNI beroperasi dengan izin resmi dan diawasi secara ketat oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi RI, sehingga siarannya bebas dari hoaks.