70 Persen Keluarga di Desa Ciburayut Bogor Tak Punya Jamban, Akibatnya Air Terkontaminasi Bakteri E Coli

Ilustrasi WC
Sumber :
  • Pexels

Bogor, VIVA – Kesejahteraan masyarakat di daerah pedesaan, terutama yang di pelosok-pelosok seringkali kurang mendapat perhatian di berbagai aspek, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan juga sosial. 

Dua hal yang sering dihadapi masyarakat di pelosok adalah soal akses air bersih dan sanitasi yang kurang bahkan tidak layak. Salah satu contohnya yang dihadapi warga Desa Ciburayut di Kampung Citiis, Bogor, Jawa Barat. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

Hasil survei sosial yang dilakukan MahaDasha dan Human Initiative, menunjukkan bahwa hanya 30 persen keluarga di Desa Ciburayut yang memiliki jamban pribadi, sementara 570 keluarga dari total 3.691 Kepala Keluarga masih tergolong pra sejahtera. 

Selain itu, terdapat tujuh kasus stunting dan tingginya tingkat konsumsi air yang terkontaminasi bakteri E.coli. Mengatasi hal tersebut, akhirnya diinisiasi program Desa Berdaya.

"Program Desa Berdaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan yang berkelanjutan," ujar Saidinur, Direktur Utama MahaDasha Group, dalam keterangannya, dikutip Kamis 12 Desember 2024.

Pada fase tahun pertama, menyasar warga Desa Ciburayut di Kampung Citiis dan Selaawi dengan program senilai Rp600 juta.

“Melalui Desa Berdaya, kami tidak hanya membangun infrastruktur seperti fasilitas air bersih di area publik dan MCK, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya sanitasi dan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” sambung Rani Hartanti, Corporate Communication Manager MahaDasha Group.

Dapat Dana Rp200 Ribu Per Bulan, Simak Cara Mengajukan Bansos untuk Anak Yatim Piatu

Sebagai bagian dari rangkaian Program Desa Berdaya ini, diselenggarakan juga kegiatan Employee Volunteerism pada 29 November dan 6 Desember 2024. 

Sebuah kegiatan di mana jajaran manajemen dan karyawan turut berpartisipasi aktif sebagai relawan. Mereka terlibat dalam edukasi PHBS di sekolah dan komunitas, kegiatan Posyandu, hingga pembuatan plang imbauan kesehatan.

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif
Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 2024

Kementerian Kesehatan Beri Penghargaan STBM, POSS, Bandara dan Pelabuhan Terbaik

Penghargaan STBM 2024 terdiri atas tiga kategori Paripurna, Madya dan Pratama. Sebanyak 4 kabupaten/kota paripurna, 15 kabupaten kota/madya dan 23 kabupaten/kota pratama.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024