Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berdakwah, Jaga...
- YouTube: Ustaz Adi Hidayat
Jakarta, VIVA – Viralnya kasus Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mengolok seorang pedagang es teh dengan kalimat kasar, benar-benar menyita perhatian publik. Bahkan, Ustadz Adi Hidayat (UAH) juga ikut prihatin atas kejadian yang dilakukan oleh Gus Miftah ini.
Sebagai sesama pendakwah, UAH hanya bisa mendoakan agar Gus Miftah mendapatkan hidayah dari kejadian yang menimpanya. Ia berharap dengan kasus ini Gus Miftah bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, UAH menjelaskan sekaligus mengingatkan lagi hal-hal yang harus diperhatikan oleh para pendakwah dalam menyampaikan ilmu kepada masyarakat. Scroll lebih lanjut ya.
"Menjauhi sifat materialistik, kemudian juga menutur kata yang baik, menjaga kata-kata. Cukup lah ya, ayat 1-6 Al Muddassir itu jadi pedoman kita dalam berdakwah untuk semuanya," kata UAH, mengutip video di kanal YouTubenya, Rabu 11 Desember 2024.
Berikut ini adalah 3 hal penting yang harus diperhatikan saat berdakwah, dirangkum dari pernyataan Ustadz Adi Hidayat.
1. Pengetahuan
Seorang pendakwah tentu harus berwawasan luas guna memberikan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. Terutama perihal agama, jangan sampai seorang pendakwah memberikan informasi yang keliru karena akan menjadi contoh bagi banyak orang.
"Pengetahuan untuk menyampaikan pengetahuan materi, pengetahuan untuk mendalami. Silahkan bangkit untuk berdakwah, mengingatkan, berbagi, dan mencerahkan," kata UAH.
2. Sampaikan Kebenaran
Berdakwah tidak lain tujuannya untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran dari Allah SWT. Contohnya adalah kebaikan Tauhid yang diwujudkan dengan cara penampilan yang baik di depan banyak orang.
Selain berpenampilan sebaik mungkin, UAH juga mengingatkan para pendakwah akan pentingnya bertutur kata yang baik. Apalagi, setiap kalimat yang keluar dari mulut seorang pendakwah pasti akan didengar oleh jamaahnya.
"Seperti pakaiannya bersih, lisannya juga mesti bersih, kata-katanya juga mesti mesti baik. Sehingga ilmu, amal dan akhlaq beriringan bersamaan," ujarnya.
3. Jangan Pasang Tarif
Menurut UAH, seorang pendakwah yang baik harus mementingkan penyampaian ilmu kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan balik apalagi yang berupa materi. Misalnya memasang tarif tertentu untuk sekali berceramah dengan durasi waktu yang sudah ditentukan juga.
"Jangan pernah ada motivasi untuk mengharapkan materi-materi yang dinilai harus lebih dibandingkan dengan apa yang diberikan. Ya bahasa sekarang mungkin pasang tarif dan sebagainya. Itu ketentuan yang sangat standar, sangat baku," pungkasnya.