Penuhi Gaya Hidup Modern, Ngopi ala Jepang Bernuansa Lokal Hadirkan Sensasi Nyaman dan Inspirasi

Nika coffee shop di Jakarta hadirkan sensasi ngopi khas Jepang cita rasa lokal
Sumber :
  • ist

VIVA – Budaya minum kopi sudah berintegrasi menjadi sebuah gaya hidup modern yang dilakukan oleh setiap lini kelompok masyarakat di dunia. Di Indonesia, kehadiran kedai kopi tak hanya menjadi destinasi pelepas penat, tetapi juga sebagai ruang komunal untuk beragam kegiatan produktif.

Diajak Ngopi, Pria di Bekasi Malah Babak Belur Dikeroyok hingga Diperas

Pilihan tempat ngopi pun kini makin variatif dengan atmosfer yang memanjakan mata dan menenangkan pikiran. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

NIKA, sebuah coffee shop baru di jantung kota Jakarta kini hadir sebagai tujuan untuk bersantai dan bekerja bagi kaum urband. Lahir dari keinginan untuk menjadi pioneer one-stop lifestyle, merek asli Indonesia ini menghadirkan sensasi ngopi khas Jepang dengan cita rasa lokal yang khas.

Lembaga Survei KedaiKOPI Gelar Quick Count Pilgub NTB 2024

Kombinasi biji kopi petani lokal dengan komoditi bahan yang didatangkan dari negeri sakura akan membuat cita rasa kopi menjadi lebih nikmat dan belum pernah ada di kedai kopi manapun.

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Kolaborasi dua budaya ini diyakini mampu membawa oase baru bagi para penikmat kopi lintas generasi di seluruh Indonesia.

Dolly Hardjono selaku founder NIKA menjelaskan, kehadiran NIKA selaras dengan pertumbuhan kelas menengah dan budaya milenial di Indonesia, yang mengutamakan gaya, kenyamanan, dan keaslian.

Dengan memadukan interior berbasis desain, menu yang terinspirasi secara lokal, dan pendekatan yang mengutamakan pelanggan, NIKA menjadi bagian integral dari rutinitas sehari-hari pelanggannya. 

“NIKA Nation sebagai merek gaya hidup terdepan di Indonesia, yang tidak hanya menawarkan kopi istimewa tetapi juga ruang, momen, dan pengalaman yang mencerminkan gaya hidup modern dan aspiratif masyarakatnya. NIKA bukan sekadar kafe, melainkan menjadi tujuan yang mengubah rutinitas biasa menjadi sesuatu yang bermakna dan menginspirasi,” ungkap Dolly.

NIKA lahir dari filosofi Jepang yang bermakna Bunga Matahari. Perpaduan Ni (Matahari), Ka (Bunga) dalam terminologi Jepang ini menghasilkan sebuah logo kelopak bunga merah sebagai simbol connected alias terhubung.

Pemaknaan NIKA sebagai sun flower (bunga dan matahari) memiliki tiga core value yakni Connect (menghubungkan), Engage (mengajak) dan Discover (menemukan). 

“Connect; bagaimana cara kita menghubungkan orang dengan sebuah tempat agar semua orang bisa terhubung di sini (Nika). Engage; mengajak siapapun untuk memiliki pengalaman yang berkesan. Discover; kamu bisa bekerja di sini dan menemukan inspirasi,” papar Dolly.

Senada dengan konsep ruang yang nyaman dan inspiratif, NIKA turut melebur dengan dinamika trend global company di mana kombinasi modern lifestyle dengan budaya kearian lokal menjadi sebuah peluru yang dapat mendukung penetrasi pasar secara masif.

Hal ini terwujud melalui kolaborasi beragam budaya, yakni selain Jepang dan Indonesia, NIKA juga memasukkan unsur budaya Korea yang terlihat dari desain interior dan ornamen di dalam kedai.

Kombinasi 3 budaya ini menjadi nilai tambah bagi NIKA dalam menghadirkan atmosfer kedai kopi yang unik tetapi tetap bertumpu pada kearifan lokal.

Local wisdom ini diimplementasikan dalam pelayanan dan penyajian yang sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia dengan keramah tamahan dan sopan santun.

Tak hanya itu, nilai lokalitas ini juga terwujud melalui komposisi bahan-bahan seperti seperti gula palem yang diharapkan selaras untuk memenuhi kebutuhan selera lokal.

Sedangkan komoditi dari Jepang yang diimpor langsung seperti ceremonial matcha dan croffle tuna akan menjadi signature yang tidak akan dijumpai di coffee shop manapun.

“Dari product best seller, signature kami black coffee, kenapa dikatakan best seller, karena kopi yang kami miliki ramah di konsumsi untuk segala kalangan. Dan juga minuman matcha dirty menjadi pilihan yang saat ini di gandrungi banyak customer. Meskipun begitu, yang kami ingin fokuskan adalah orang membeli brand terbaik kami tanpa terintimidasi ‘harga’, jadi seluruh orang di segala kalangan bisa dengan senang hati membeli brand coffee kami,” ucap Dolly.

Nika coffee shop di Jakarta hadirkan sensasi ngopi khas Jepang cita rasa lokal

Photo :
  • ist

Keunikan lainnya, lanjut Dolly, brand coffee NIKA aman dikonsumsi untuk seluruh usia baik muda maupun tua sesuai dengan seleranya masing-masing.

Jika costumer suka manis, terdapat kopi gula aren sedangkan jika tidak suka yang manis, ada pula espresso, black coffee, long black, ice black. Uniknya lagi, semua menu kopi bisa ditakar level kafeinnya sesuai dengan kebutuhan, sehingga kopi aman dan ramah dikonsumsi termasuk penderita asam lambung.

Saat ini NIKA hadir perdana di Plaza Indonesia lantai 5 dengan seluruh menu kopi dan main dishes NIKA tersertifikasi halal, no park dan no lard.

Meskipun komposisi bahan tergolong premium, harganya sangat terjangkau. Untuk menu kopi dibanderol dari harga Rp38 ribu hingga Rp60 ribu, makanan dari harga Rp26 ribu-Rp70 ribu.

NIKA terwujud atas mimpi dan visi bersama orang-orang hebat yang ingin menjadikan kedai kopi ini semakin dekat dan ada di hati masyarakat, terutama pencinta kopi.

Selain Dolly Hardjono sebagai founder, saat ini NIKA memiliki 4 co-founder yakni Lionel Hanjaya, Wanyi Patriknyo, ⁠Sumintra dan ⁠Wanshen Patriknyo. Selain itu, terdapat 2 share holder yakni Susan Song and Shirly Hardjono.

“NIKA menghadirkan pengalaman premium bagi semua orang dengan menawarkan kualitas dengan harga terjangkau. Dengan lokasi yang mudah diakses dan ruang yang dirancang dengan cermat, merek ini memastikan bahwa momen-momen penting tidak hanya diperuntukkan bagi kaum elit,” tukas Dolly Hardjono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya