Ajak Tanam Mangrove, Miss Eco Internasional Indonesia 2025: Negara Kita Sudah Gawat Polusi!
- WU Hub.
Jakarta, VIVA – Polusi udara di Indonesia merupakan masalah yang serius. Indonesia sendiri termasuk negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, dan Jakarta sering kali masuk daftar kota dengan kualitas udara terburuk.
Miss Eco Internasional Indonesia 2025, Yulinar Fitriani, pun berpendapat bahwa negara kita sudah masuk dalam kategori gawat polusi. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
“Indonesia ini sudah gawat polusi ya, kita sudah merasakan bersama masalah-masalah polusi ini sehingga kita bekerjasama peran aktif. Terutama saya juga bisa menggerakkan generasi muda ataupun bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yang mau menggerakkan lingkungan ini,” ujar Yulinar usai penanaman Mangrove bersama WU Hub Coworking Space, di Ekowisata Mangrove PIK, Jakarta Utara, Kamis 28 November 2024.
Lebih lanjut Yulinar mengatakan, untuk membantu mengurangi polusi salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menanam mangrove.
“Langkah kecil seperti menanam mangrove, mengurangi penggunaan plastik, dan mendukung kebijakan lingkungan bisa membawa dampak besar bagi masa depan kita,” tuturnya.
Berada di tempat yang sama, Charles Lee, Founder WU Hub Coworking Space, menambahkan, ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam. Mangrove mampu menyerap karbon hingga 5 kali lebih efektif dari hutan biasa, sehingga memberikan kontribusi nyata dalam upaya global mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Dengan menanam mangrove, aksi ini diharapkan dapat membantu mengurangi polusi udara, mengatasi dampak perubahan iklim, serta mendukung komitmen Indonesia menuju nol emisi karbon pada tahun 2060,” pungkasnya.
“Penanaman mangrove ini juga sejalan dengan misi kami dalam membangun ekosistem startup yang tangguh dan sukses, di mana aspek lingkungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kesuksesan jangka panjang. Melalui inisiatif ini, kami ingin menginspirasi startup serta bisnis di Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan yang berkelanjutan,” imbuh Charles Lee.