Kenapa Semakin Tua, Semakin Sukses, Semakin Kesepian dan Seperti Monster?

Ilustrasi kesepian
Sumber :
  • nypost

Jakarta, VIVA – Seiring bertambahnya usia, keinginan untuk menjadi sukses semakin bertambah. Memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya menjadi salah satu goal atau tujuan hidup semua orang.

Veronica Tan Sebut Ekonomi Perempuan Tak Terjamin Jadi Penyebab Masalah Mental Health hingga Bullying

Namun semakin kita bertambah usia dan semakin sukses, maka risiko akan kesepian semakin tinggi.

Hal ini dibenarkan oleh spesialis kejiwaan, dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ saat berbincang dengan Helmy Yahya dalam podcastnya belum lama ini. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Hati-Hati, 5 Respons Positif Ini Bisa Jadi Toxic Positivity dan Bikin Tidak Nyaman!

"Makin tua makin sukses kita makin kesepian?," tanya Helmy Yahya dikutip dari potongan video yang diunggah di akun instagram Elvine Gunawan.

"Betul-betul," jawab Elvine Gunawan.

Generasi Muda, Ini Kesempatanmu! BAT Buka Peluang Inovasi di Ajang Battle of Minds 2024

Dokter Elvine Gunawan

Photo :
  • YouTube

"Bisa dibilang succsess is a long Journey. Banyak temannya Elon siapa? Enggak ada, temennya Warren Buffet siapa? Enggak ada," sambung Helmy Yahya.

Elvine Gunawan menjelaskan memang semakin sukses kehidupan seseorang, semakin orang tersebut kesepian. Sebab dirinya semakin sulit untuk bercerita tentang kehidupannya pada orang lain.

"Nah itu yang sering saya ngomong sama anak muda sekarang, saya bilang ‘lo kalau mau sukses orang yang sukses hidupnya pasti kesepian’ karena dia enggak bisa banyak cerita hidup dia ke orang lain," kata Elvine.

"Makin tinggi kita makin kita di awan bu, makin dingin," sahut Helmy Yahya.

Elvine menjelaskan bahwa memang semakin sukses seseorang maka empati yang dimiliki orang tersebut juga semakin berkurang. Mereka dituntut untuk bisa mengambil keputusan secara rasional.

Namun sayangnya, pemahaman semakin tua, semakin kaya dan semakin kesepian ini tidak banyak diterima di kalangan generasi muda saat ini.

"Harus matiin empati banyak kan? karena ngambil keputusan enggak bisa mikirin banyak orang kan pak? Jadi tanpa sadar tuh jadi monster hidup. Cuman anak-anak ini enggak mau ngerti, maunya pengennya tetap jadi sukses nomor satu tapi masih bisa hang out. Kan enggak mungkin pak," kata dokter spesialis kejiwaan itu.

"Tapi makin lama hangoutnya makin berkurang, dulu kita diajak minum-minum masih ada waktu. Diajak jalan-jalan masih punya waktu, diajak mancing masih punya waktu," sahut Helmy Yahya. 

Dalam unggahan tersebut, Elvine juga menyebut belajar dari Helmy Yahya bahwa orang sukses akan fokus dengan tujuan dan biasanya akan semakin sedikit dipertemanan. 

"Ketika kamu mengejar mimpimu jangan  takut akan seperti itu, kesuksesan nantinya juga akan memberi ruang untuk membangun hubungan yang lebih bermakna dengan orang-orang yang benar-benar mendukung dan memahami perjalanan hidup," tulisnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya