5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Pemimpin Menurut Buya Yahya

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Memilih seorang pemimpin perlu banyak pertimbangan termasuk memikirkan bagaimana nasib pengikutnya di masa depan. Bertepatan dengan hari Pilkada 2024 ini, masyarakat Indonesia berbondong-bondong datang ke Tempat pemungutan Suara (TPS) di berbagai daerah tempat tinggal masing-masing dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk provinsi, Bupati dan Wakil Bupati untuk Kabupaten, hingga Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk kota.

Kaleidoskop Pilkada 2024: Gelombang Demo efek DPR vs MK, Anies Gagal Berlayar, PDIP Takluk di Kandang

Buya Yahya menjelaskan ada 5 hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih seorang pemimpin. Sebab, mendapatkan pemimpin yang tepat nantinya akan baik untuk masyarakat, namun jika memilih pemimpin yang salah maka masyarakat lah yang mengalami kesengsaraan. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Berikut 5 hal yang harus diperhatikan dalam memilih calon pemimpin yang baik menurut Buya Yahya.

PTUN Banjarbaru Tolak Gugatan Sengketa Pilkada

Ilustrasi pemimpin.

Photo :
  • Pixabay

Ketahui keimanannya

Akhirnya! Ini Waktu Pramono-Rano Karno Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih Jakarta

Menurut Buya Yahya, pemimpin yang baik harus punya hubungan baik juga dengan Allah SWT. Jika ia bisa menjalani kewajiban dan tanggung jawab dalam beragama dengan baik, maka urusan duniawi pun akan terlaksana dengan semestinya.

"Kalau Anda ingin memilih pemimpin, yang pertama Anda harus tahu betul bahwasanya pemimpin itu baik kepada Allah dan Rasulnya, dekat dengan kemuliaan," kata Buya Yahya, mengutip video YouTube Al Bahjah TV, Rabu 27 November 2024.

Ketika seorang pemimpin tidak menjalani agamanya dengan semestinya, maka urusan duniawi pun bisa jadi tidak terurus dengan amanah.

Hubungan baik ke sesama manusia

Bukan hanya hubungan pada Tuhan, tetapi juga ke sesama manusia. Pemimpin yang baik tentunya harus punya rasa empati, simpati, dan kepedulian sosial terhadap orang-orang di sekitarnya.

"Harus baik dengan manusia, kegiatan sosial. Oh kegiatan sosialnya hebat, tapi tidak pernah sholat. Nah ini tidak benar. Tidak diterima," ujarnya.

Diusung oleh pihak yang baik

Sebelum memutuskan memilih pasangan calon kepala daerah dalam Pilkada ini, ada baiknya mempertimbangkan partai apa yang mengusung pasangan tersebut. Menurut Buya Yahya, hindari memilih pasangan calon kepala daerah dari pihak-pihak yang bermasalah atau punya riwayat buruk di masa lalu.

"Siapa yang ngusungnya? Biarpun dia baik kepada Allah. Baik kepada manusia. Siapa yang ngusung dia? Organisasi apa? Partai apa? Kelompok apa? Kelompok ahli sujud atau nggak. Amanah dihadapan Allah," katanya.

Kesampingkan urusan pribadi

Dalam masa pemilihan ini, tidak sedikit pihak yang ingin sekali terpilih menjadi kepala daerah. Sehingga, mereka melakukan segala hal termasuk kecurangan dalam berbagai bentuk, misalnya uang politik atau penawaran menggiurkan yang ditukar dengan suara dalam pencoblosan.

Untuk itu, Buya Yahya menegaskan keharusan mengesampingkan kepentingan diri sendiri dengan cara menerima janji manis yang diberikan oleh pasangan-pasangan calon pemimpin daerah itu.

"Di saat Anda memilih. lepaskan kepentingan pribadimu. Pribadi di situ adalah termasuk urusan kepentingan bisnismu. Jadi jangan ada kepentingan pribadi. Kalau sudah ada akunya enggak bisa jujur Anda," jelas Buya Yahya.

Meminta petunjuk pada Allah SWT

Sebelum mantap memilih pasangan calon sebagai pemimpin, Buya Yahya menyarankan agar salat istikharah. Salat ini dilakukan guna memohon petunjuk dari Allah SWT supaya tidak sampai salah memilih pemimpin di hari pencoblosan.

"Mengadulah kepada Allah dengan memohon istikharah. Istikharah sekaligus berdoa. Jadi setelah itu Anda netral, hati Anda aman. Hati Anda aman Anda istikharah minta petunjuk kepada Allah," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya