Indonesia dan Tantangan Emisi Karbon, Mengapa Kita Harus Peduli?

PT Etiga Mobility Indonesia (E3 Mobility)
Sumber :
  • ist

Cikarang, VIVA – Perubahan iklim kini menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh dunia. Dampak dari meningkatnya emisi karbon, seperti suhu global yang terus naik, cuaca ekstrem, hingga kenaikan permukaan laut, sudah mulai dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup: Setop TPA Pakai Sistem Open Dumping

Sebagai salah satu negara dengan emisi karbon cukup tinggi di Asia Tenggara, Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk mengurangi dampak buruk tersebut. Scroll lebih lanjut ya.

Mengurangi emisi karbon tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat dan sektor industri. Langkah-langkah seperti pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, pengembangan energi terbarukan, serta transisi menuju kendaraan listrik menjadi kunci utama dalam mengatasi krisis ini. Mengapa Penting Mengurangi Emisi Karbon?

BSILHK Ajak Ratusan Siswa Belajar tentang Industri Susu, Lingkungan, dan Konservasi Air

1. Melindungi Lingkungan dan Ekosistem

Kementerian Lingkungan Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi yang Viral di Medsos

Emisi karbon dari aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, menyebabkan peningkatan efek rumah kaca yang memicu pemanasan global. Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, menyebabkan kepunahan spesies, dan merusak sumber daya alam yang menjadi tumpuan hidup banyak orang.

2. Memperbaiki Kualitas Udara

Polusi udara yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor berbahan bakar fosil berdampak langsung pada kesehatan manusia. Penyakit seperti asma, penyakit paru-paru kronis, dan gangguan kardiovaskular menjadi lebih umum di kota-kota dengan tingkat polusi tinggi.

3. Menjamin Keberlanjutan Generasi Mendatang

Mengurangi emisi karbon adalah investasi untuk masa depan. Generasi mendatang berhak mewarisi planet yang layak huni dengan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Transisi menuju ekonomi rendah karbon tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang teknologi hijau, energi terbarukan, dan inovasi ramah lingkungan.

PT Etiga Mobility Indonesia (E3 Mobility)

Photo :
  • ist

Sebagai salah satu sektor yang menyumbang emisi karbon terbesar, transportasi memegang peranan penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Di sinilah kendaraan listrik menjadi solusi yang relevan. Kendaraan listrik menawarkan efisiensi energi yang lebih tinggi dan hampir tidak menghasilkan emisi langsung dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. 

PT Etiga Mobility Indonesia (E3 Mobility), menunjukkan langkah konkret dalam mendukung pengurangan emisi karbon melalui produksi motor listrik. Pabrik baru mereka di Cikarang menjadi bukti komitmen industri terhadap masa depan yang lebih hijau. Dengan mengandalkan teknologi mutakhir dari Hyundai Kefico dan LG Energy Solution, motor listrik yang diproduksi E3 Mobility tak hanya ramah lingkungan tetapi juga efisien dan berkualitas tinggi.

Selain itu, inovasi seperti sistem Battery Swap Station (SBPKLU) yang diterapkan oleh E3 Mobility menjadi terobosan penting dalam mengatasi salah satu tantangan utama kendaraan listrik, yaitu pengisian daya. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk menukar baterai dalam waktu singkat, memberikan pengalaman yang nyaman dan efisien.

Upaya mengurangi emisi karbon tidak bisa dilakukan secara parsial. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Dukungan pemerintah melalui kebijakan insentif untuk kendaraan listrik, kolaborasi industri dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta kesadaran masyarakat untuk beralih ke gaya hidup yang lebih hijau menjadi pilar penting dalam mencapai target emisi nol bersih.

Sidang kasus korupsi tata niaga timah di Pengadilan Tipikor Jakarta

Sidang Lanjutan Korupsi Timah, Ahli Kritik Cara Penghitungan Kerugian Lingkungan

Sidang kasus dugaan korupsi tata niaga timah kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024