Kisah Difabel Niatus Sholihah, Dibuang Orangtu Kini Ditawari jadi Staf Raffi Ahmad

Niatus Sholihah
Sumber :
  • YouTube

Jakarta, VIVA –  Tidak semua orang terlahir dalam kondisi yang ideal, namun banyak yang mampu menjadikannya sebagai kekuatan untuk tumbuh lebih kuat dan bermanfaat bagi orang lain. Salah satu kisah inspiratif ini datang dari seorang perempuan muda bernama Niatus Sholihah dalam video youtube dengan judul “Eksklusif, Niatus Sholihah Mau Diajak Raffi Ahmad Jadi Staffnya”. Meskipun mengalami berbagai tantangan, Niatus mampu menjalani hidup dengan penuh keteguhan dan harapan.

Niatus, yang kini berusia 21 tahun, tinggal bersama kakek dan neneknya sejak kecil. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, meskipun awal kehidupannya penuh dengan tantangan. “Tetangga ini bilang sama saya bahwa anak ini mau dibuang gitu." ujar kakek yang menjelaskan niat orang tua Niatus saat itu. 

Kondisinya yang berbeda dari anak-anak lainnya menjadi salah satu alasan mengapa masa kecilnya penuh dengan ketidakpastian. Perjalanan pendidikannya pun tak mudah. Ia sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya. "Kalo dulu masih ada rasa marah, ada rasa kok diginiin ya kan aku juga mau seperti mereka," ungkapnya saat mengenang masa-masa sulit tersebut.

Perjuangan untuk Menerima Diri Sendiri

Seiring waktu, Niatus berusaha untuk berdamai dengan kondisinya. Tantangan terbesar yang dihadapinya bukan hanya fisik, tetapi juga perasaan untuk diterima oleh masyarakat sekitar. Namun, Niatus belajar untuk menerima dirinya sepenuhnya. "Tapi secara perlahan ya saya menerima itu semua" tambahnya. Dalam perjalanan menerima dirinya, kakek dan nenek Niatus menjadi sumber kekuatan utama baginya. Sang kakek dengan bangga menceritakan harapannya, “Saya itu hanya doakan sama Allah semoga jadi anak yang solehah yang berguna bagi bangsa dan negara terutama kepada Allah yang maha kuasa.” Dukungan dari keluarganya membuat Niatus lebih kuat dan percaya diri dalam menjalani hidup.

Setelah bertahun-tahun penuh perjuangan, Niatus mulai aktif di media sosial, dan melalui platform ini, ia belajar untuk membangun rasa percaya diri. Ia mengaku bahwa pada awalnya sangat pemalu dan tidak berani tampil di depan kamera. “Saya punya sosial media itu sudah lama tapi saya tidak pernah foto semua badan dari saking saya malu dengan keadaan saya,” ujarnya jujur.

Namun, segalanya berubah ketika ia mencoba mengunggah sebuah video secara tidak sengaja. “Tidak sengaja saya upload tiba-tiba langsung viral di situ saya kaget banget,” kenang Niatus. Respons positif dari orang-orang yang melihatnya membuat Niatus semakin percaya diri. “Banyak yang sayang sama saya,” ujarnya. Pengalaman ini tidak hanya menguatkan dirinya, tapi juga memberinya kesempatan untuk menginspirasi orang lain yang mengalami situasi serupa.

Bentuk Kepedulian Muhammadiyah Buat Penyandang Difabel

Kini, Niatus tengah menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan memiliki keinginan untuk menjadi orang yang bermanfaat  "Saya pengen jadi orang yang bermanfaat buat orang banyak," katanya.

Niatus mendapat tawaran istimewa dari Raffi Ahmad untuk bergabung sebagai staf khusus setelah lulus nanti. “Kan 6 bulan lagi kamu lulus, kalo kamu udah lulus kamu ketemu aku. Aku juga memang butuh dibantu juga karena karena aku Urusan generasi muda kan pasti  bisa masuk juga” Ungkap Raffi Ahmad. 

Berkah Ramadhan, Belanja Bersama Difabel, Sebuah Inisiatif yang Menginspirasi

Pesan Inspiratif 

Di akhir video, Niatus berbagi pesan inspiratif yang penuh makna. Ia mengatakan, “Tidak ada ujian yang tidak ada hikmahnya pasti ada hikmah di baik cobaan dan ujian yang kalian hadapi. Tetaplah semangat, jangan menyerah capek boleh nyerah jangan.” Pesan ini mengajarkan kita untuk selalu mengambil hikmah dari setiap tantangan hidup dan tidak menyerah dalam keadaan sulit.

DPR Sebut berkat Terobosan Kapolri Kaum Difabel Bisa Jadi Polisi

Kisah Niatus adalah bukti nyata bahwa meskipun seseorang dilahirkan dengan tantangan yang besar, semangat dan dukungan dari orang-orang terdekat bisa membuatnya bangkit. Niatus mengajarkan kita untuk menerima diri sendiri, menghargai setiap detik perjuangan, dan berani berbagi kisah untuk menginspirasi orang lain.

Ilustrasi penyandang disabilitas.

Program Pelatihan yang Berdayakan Kaum Marginal dan Difabel

Program Teach4Hope menyasar enam indikator 'Sustainable Development Goals' atau SDGs.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2024