Keju Indrakila Harapan Baru Peternak Sapi Perah di Boyolali

Novianto pendiri Keju Indrakila Boyolali (foto: IG Keju Indrakila)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Boyolali, VIVA – Boyolali terkenal sebagai kabupaten penghasil susu sapi terbesar di wilayah Jawa Tengah. Produksi yang ada, Boyolali sanggup memasok kebutuhan susu di wilayah Pulau Jawa. Dengan jumlah sapi yang sangat besar, Boyolali juga mendapatkan julukan unik sebagai 'New Zealand Van Java'.

Mager Minum Air? Ini 6 Akibat Jarang Minum Air Putih yang Wajib Kamu Tahu!

Julukan itu disematkan karena jumlah sapi perah yang cukup banyak di wilayah Kabupaten Boyolali. Data BPS tahun 2020 mencatat, jumlah sapi perah di Boyolali sebanyak 96.227 ekor. Jumlah sapi perah yang cukup banyak sebanding dengan produksi susu yang dihasilkan.

Sehingga memungkinkan harga jual ke pasaran kerap bergejolak dan fluktuatif. Tak heran, jika pada akhirnya gejolak harga itu menyulitkan para petani peternak. Ketidakstabilan harga itu membuat pasar susu mengalami kejenuhan. Pernah mereka membuang susu sampai 200 liter per hari karena over produksi.

Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi Ungkap Arahan Prabowo, Jangan Boros Anggaran

Novianto pendiri Keju Indrakila Boyolali (foto: IG Keju Indrakila)

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Berawal dari kejenuhan pasar industri pengolahan susu, Novianto, pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, mencetuskan ide membuat pabrik pengolahan keju di kisaran tahun 2009-2010.

Simak Progres Pertamina Energy Terminal Terapkan TKDN dan Serap Tenaga Kerja Lokal

Novianto kemudian melakukan eksperimen selama sekitar setahun hingga 2010. Pada saat itu, dirinya mendampingi seorang berkewarganegaraan Jerman yang bekerjasama dengan Pemkab Boyolali. Mereka mengelola pabrik pengolahan susu menjadi keju di Dukuh Karangjati, Karanggeneng, Boyolali.

Di awal produksi, keju buatan Boyolali dipasarkan hanya ke wilayah Jawa Tengah dengan mengendarai sepeda motor. Pemilihan susu untuk bahan keju harus disesuaikan dengan keasaman dan suhu sehingga akan menghasilkan olahan keju yang berkualitas.

"Kerjasama yang kami lakukan yakni, mengolah susu menjadi keju, selain mengolah susu pada umumnya untuk dijadikan minuman," kata Novianto di situs travelgalau.com

Dalam perjalanannya, usaha itu berkembang dan terbentuk Koperasi Unit Desa untuk menampung produksi susu para peternak sapi perah. Pada petani peternak mendapatkan peluang baru memasarkan bahan bakunya. Dengan demikian, tidak ada lagi susu yang over produksi dan terbuang percuma.

Novianto, peraih apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2012 dari Astra dengan kategori Kewirausahaan itu menamakan produknya dengan brand Keju Indrakila. Saat ini, produk keju asli Boyolali itu berhasil menembus pasar luar negeri.

Efek berantai dari pabrik Keju Indrakila itu juga menghidupi para peternak sapi perah di Boyolali. Untuk membuat 1kg keju dibutuhkan 10 liter susu. Dalam sehari, pabrik Keju Indrakila menghabiskan 100 hingga 200 liter susu.

"Ada empat produk keju yang kami produksi yakni, keju mozarella, feta, keju mountain dan boyobert," kata Novianto.

Dari akun Instagram, outlet Keju Indrakila berlokasi di jalan Prof. Soeharso 41, Boyolali Jawa Tengah. Pusat oleh oleh olahan susu sapi Boyolali itu banyak diserbu pengunjung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya