Kesenjangan Gender: Hanya 1 dari 10 Perempuan yang Pegang Peran Kepemimpinan

Wanita bekerja.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Laporan Kesenjangan Gender Global 2024 dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan meskipun keterwakilan perempuan di bidang STEAM terus tumbuh sejak 2016, namun proporsinya masih relatif rendah, yaitu hanya 28,2 persen. 

Bahkan, hanya satu dari sepuluh perempuan yang memegang peran kepemimpinan dalam industri yang sedang berkembang pesat ini. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Nah, demi mendorong lebih banyak perempuan untuk bergabung dalam industri teknologi, AWS Girls’ Tech Day diselenggarakan, yang diikuti 300 siswi dari 6 sekolah menengah atas (SMA) di Karawang dan Cikarang pada Sabtu, 12 Oktober 2024 lalu.  

Program edukasi ini memberikan kesempatan bagi para perempuan muda untuk mengeksplorasi keterampilan penting dalam bidang science, technology, engineering, art, and math (STEAM) seperti pemrograman dan berpikir komputasional, serta terhubung dengan mentor, relawan, dan perempuan muda dengan minat yang sama.

Reno Rafly, Dewan Nasional Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengungkapkan, melalui Girls’ Tech Day, pihaknya ingin menciptakan lingkungan di mana perempuan muda merasa didukung dan termotivasi untuk mengejar karier di bidang teknologi. 

“Selain mendorong keberagaman talenta di masa depan, pendidikan dan pelatihan STEAM bagi perempuan muda juga akan memberikan mereka akses yang setara dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk untuk meraih peluang ekonomi yang lebih baik,” ujar Reno dalam keterangannya, dikutip Selasa 5 November 2024.

“Bersama AWS, kami akan berupaya untuk terus mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam inti berbagai program edukasi yang dikembangkan demi mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” sambungnya.

Girls’ Tech Day tahun ini menghadirkan tiga pemimpin perempuan di industri teknologi untuk berbagi wawasan seputar peluang dan jalur pengembangan diri menuju karier bidang STEAM. 

Sosialisasi UU Pesantren di Cilacap, Majelis Masyayikh Bicara Kesetaraan Pendidikan

Mereka adalah Niki Tsuraya Yaumi, Co-Founder and COO Goers; Anantya Van Bronckhorst, Co-Founder Think.web; dan Dhyoti Basuki-Ramdhani, Head of Communications, Indonesia and Philippines, AWS. Selain bincang inspiratif, para siswi juga mempelajari dasar pemrograman dan berpikir komputasional melalui permainan berbasis unplugged coding dalam sesi Rangers Games Coding Tournament.

Ariel Tatum Ungkap Sulit jadi Perempuan di Era Ini: Dituntut Untuk Menikah, dan...

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat turut mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mereka dalam memperluas akses pendidikan teknologi bagi anak muda. 

“Kami sangat mendukung inisiatif seperti Girls’ Tech Day ini karena sejalan dengan visi kami untuk memberdayakan perempuan muda di Jawa Barat agar memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan di era digital,” ujar Ir. Bambang Tirtoyuliono, M.M., Plh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Mulai Juli 2025, SD hingga SMA Negeri dan Swasta di Jakarta Gratis

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat juga menyatakan komitmennya dalam mendorong peningkatan partisipasi perempuan di bidang STEAM sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. 

“Kegiatan ini adalah langkah positif dalam mempersiapkan generasi muda, khususnya perempuan, untuk berperan aktif di sektor teknologi yang berkembang pesat. Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang menciptakan peluang dan memberdayakan perempuan muda di Jawa Barat,” ungkap Dr. Iendra Sofyan, S.T., M.Si., Kepala BAPPEDA dan Ketua Sekretariat Fasilitasi CSR Provinsi Jawa Barat.

Sosialisasi UU Pesantren di Ponpes Al Kahfi Somalangu Kebumen

Majelis Masyayikh Beberkan Lahirnya UU Pesantren Guna Membangun Ekosistem Pendidikan yang Holistik

Majelis Masyayikh menyosialisasikan Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren di ponpes Al-Kahfi Somalamgu Kebumen.

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024