Menginspirasi Lewat Aksi, Glafidsya Annual Awards untuk Apresiasi Kaum Disabilitas

dr Reza Gladys dan dr Attaubah Mufid
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – Pasangan dokter,  dr. Reza Gladys dan dr. Attaubah Mufid, kembali menghadirkan kabar positif melalui acara Glafidsya Annual Awards. Acara tersebut berlangsung pada di Aviary Park, Bintaro, dan dikhususkan untuk memberikan penghargaan kepada individu dari kalangan disabilitas yang berprestasi. Acara ini bertujuan untuk mengapresiasi mereka yang berasal dari kelompok rentan dan marjinal namun tetap menunjukkan kontribusi luar biasa di bidang seni, olahraga, pendidikan, teknologi, bisnis, dan advokasi sosial.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Glafidsya Annual Awards dirancang sebagai bentuk pengakuan terhadap ketangguhan dan prestasi luar biasa dari para penyandang disabilitas. Scroll lebih lanjut ya. 

Selain itu, acara ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan praktik inklusi sosial. Dalam keterangannya, dr. Reza Gladys mengungkapkan alasan di balik penyelenggaraan acara ini.

Dinobatkan Sebagai Badan Publik Terbaik Nasional, BRI Sabet Dua Penghargaan

“Kurangnya penghargaan formal. Tidak banyak platform formal atau penghargaan yang secara khusus merayakan prestasi kaum disabilitas, sehingga dampak positif dari kontribusi mereka sering tidak terangkat. Kedua, minimnya kesadaran tentang inklusi. Banyak perusahaan dan organisasi belum sepenuhnya memahami atau menerapkan prinsip inklusi di tempat kerja, yang mengakibatkan terbatasnya akses kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas,” jelas dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM, yang juga merupakan pendiri Glafidsya Aesthetic Clinic dan Dermagloss.

Penghargaan Upakarti 2024, Apresiasi Bagi Dedikasi Penggiat IKM Dalam Negeri

Sementara itu, dr. Attaubah Mufid menambahkan bahwa acara ini juga didasari oleh keprihatinan terhadap stigma yang masih melekat di masyarakat tentang kaum disabilitas. Menurutnya, disabilitas sering disalahartikan sebagai ketidakmampuan, sehingga prestasi dan kompetensi mereka kerap kali diremehkan.

“Lalu kurangnya apresiasi. Kontribusi dan pencapaian individu disabilitas di berbagai profesi sering kali tidak terlihat atau diabaikan oleh masyarakat umum dan media. Maka dari itu saya dan istri tergerak hatinya untuk membuat acara ini,” ungkap dr. Attaubah Mufid.

dr Reza Gladys dan dr Attaubah Mufid

Photo :
  • ist

Pada acara tersebut, hadir pula beberapa tokoh inspiratif dari kalangan disabilitas yang diundang sebagai narasumber. Di antaranya adalah Anton Mirzaputra, seorang penyanyi dan vokalis Jamaica Cafe yang terlibat dalam produksi film pendek berjudul "Tanpa Batas." Selain itu, Patricia Saerang, seorang penulis dan Ketua Yayasan Sentra Disabilitas yang juga anggota AMFPA, turut hadir. Sosok inspiratif lainnya adalah Rachel Stefanie Halim, penulis buku “Aku Buta Tapi Melihat dan Aku Tidak Buta.”

“Kita sangat menyayangkan kurangnya role model atau sosok inspiratif dari kalangan disabilitas yang bisa memotivasi masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Masyarakat umum dan dunia usaha mungkin tidak sepenuhnya menyadari potensi luar biasa yang dimiliki oleh kaum disabilitas dalam berbagai sektor. Kita harus berikan mereka penghargaan,” ujar dr. Attaubah Mufid.

Sebagai bentuk apresiasi, pasangan dokter ini memberikan hadiah berupa uang tunai senilai Rp10 juta serta produk perawatan kulit kepada sejumlah penerima penghargaan dari kalangan disabilitas. 

“Individu dengan disabilitas mungkin merasa tidak diakui atau dihargai atas usaha dan prestasi mereka, yang dapat menghambat motivasi serta perkembangan karier mereka. Maka dari itu yuk kita semakin rajin memperhatikan mereka,” ungkap dr. Reza Gladys, Dipl.AAAM.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya