Kolaborasi Kreatif Indonesia-Korea, Film, Musik, dan Masa Depan Industri Kreatif

MOU Adhya Group dengan Perusahaan Korea Selatan
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, generasi Milenial dan Gen Z menjadi konsumen utama yang mendominasi pasar produk digital. Hal ini menuntut para pelaku industri untuk terus berinovasi dalam menciptakan konten-konten yang relevan bagi mereka. 

Ketegangan di Korsel Pasca Presiden Yoon Deklarasi Darurat Militer, Heli dan Tentara ke DPR

Pernyataan ini disampaikan oleh Shierly Kosasih, Vice President Digital and Entertainment Adhya Group, saat ditemui di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan Korea Selatan. Scroll lebih lanjut ya.

Shierly menekankan bahwa generasi Milenial hingga Gen Z sudah sangat akrab dengan konten digital. Ia mengatakan, konten digital yang dikonsumsi tidak hanya sebatas hiburan semata, tetapi juga harus memiliki nilai edukatif.

Presiden Korea Selatan Umumkan Darurat Militer, Ini Alasannya

"Makanya, saat ini banyak ditemukan konten-konten pendek yang informatif disebarkan secara luas," ujarnya.

38 Turis Vietnam Hilang Misterius di Pulau Jeju Korsel

"Kami sudah melihat ke sana, yakni konten-konten cerdas tidak melulu menghibur. Yakni konten yang lebih smooth, informatif, dan mendidik," tambahnya. 

Menurut Shierly, Adhya Group kini tengah mempelajari berbagai jenis konten, baik yang pendek maupun panjang, yang memiliki nilai intelektual tinggi. Salah satu tren yang paling menonjol saat ini, menurutnya, adalah konten kuliner, karena tingginya minat konsumen terhadap produk organik.

"Trend saat ini salah satunya kuliner. Karena yang organik banyak banget," tuturnya.

Ia merujuk pada popularitas konten-konten yang menampilkan makanan sehat dan alami. Selain kuliner, Shierly juga mengakui bahwa konten perjalanan atau traveling masih menjadi kebutuhan primer. Terlebih dengan diumumkannya liburan nasional selama tiga bulan ke depan, permintaan terhadap konten semacam ini diprediksi akan tetap tinggi.

Ilustrasi konten / platform.

Photo :
  • Smart Property Investment

"Untuk konten traveling ini enggak akan mati. Tapi bentuk itu panjang atau pendek akan mengikuti kebutuhan audiens," ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya bagi para kreator konten untuk memahami audiens mereka. 

"Dan untuk menjadi besar konten kreator harus mengenal audiens aja. Karena dengan konten mereka itu berbicara dengan audiens," tambahnya. 

Sementara itu, Ricky Wijaya, CEO Adhya Group, juga memberikan pandangannya mengenai potensi besar yang dimiliki oleh konten-konten digital dalam pengembangan ekonomi kreatif. Menurutnya, dengan kemajuan sektor investasi dan perdagangan, sektor ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan dalam mengembangkan ekosistem kreatif dan digital, dari hilir ke hulu," katanya. Ia menyampaikan bahwa dengan kesepakatan kerja sama dengan Celtis Investment dan Root M&C (Metaverse & Content), Adhya Group berharap dapat mengembangkan konten-konten kreatif yang lebih luas, termasuk film layar lebar, film seri, reality show, pertunjukan musik, dan berbagai acara lainnya.

"Bahkan tak menutup kemungkinan ini bisa untuk mengembangkan bisnis di bidang food and beverages," pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya