Kisah Inspiratif Reza Nurhilman dan Titan Tyra, Raih Cuan Berkat Inovasi Produk Lokal
- Shopee
Jakarta, VIVA – Kekayaan alam Indonesia yang diolah menjadi produk berkualitas semakin menumbuhkan rasa bangga masyarakat terhadap brand lokal. Dalam era digital ini, teknologi e-commerce seperti Shopee berperan penting sebagai platform yang mendukung pertumbuhan industri lokal melalui berbagai inovasi, fitur unggulan, dan program kreatif.
Acara Media Gathering, Selasa, 15 Oktober 2024, Jelajahi Rasa Lewat Kreasi Lokal Bersama Shopee mempertemukan dua pemilik brand lokal ternama, Reza Nurhilman dari Maicih dan Titan Tyra, seorang influencer sekaligus pemilik Secondate dan Madcoco. Keduanya berbagi pengalaman tentang pemanfaatan kekayaan alam Indonesia untuk menciptakan produk inovatif dan mendiskusikan penggunaan fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video dalam mendukung bisnis lokal.
Peran Teknologi Digital dalam Memperkenalkan Produk Lokal
Perkembangan teknologi digital memiliki peranan krusial dalam melestarikan budaya dan mempromosikan kreasi lokal Indonesia. Titan Tyra, pendiri brand kecantikan Secondate dan produk minuman Madcoco, mengungkapkan pentingnya hal ini. Sebagai seorang influencer yang aktif, Titan telah merasakan langsung bagaimana inovasi industri lokal dapat membuka peluang. Tuntutan pekerjaannya membawanya untuk mengeksplorasi berbagai produk dari brand lokal, di mana ia melihat potensi besar dari sumber daya alam Indonesia yang dapat dikembangkan. Saat ini, Titan tidak hanya berfungsi sebagai pengenalan produk lokal, tetapi juga sebagai pelaku usaha dengan dua brand yang ia dirikan: Secondate pada tahun 2020 dan Madcoco pada tahun 2022.
Di tengah tantangan industri, ada kisah inspiratif dari Titan Tyra dan Reza Nurhilman, pemilik brand lokal Maicih, yang berhasil meraih sukses dan membangun cinta masyarakat terhadap produk dalam negeri. Melalui inovasi, kualitas, dan strategi pemasaran yang tepat, mereka membuktikan bahwa brand lokal dapat bersaing dan meraih hati konsumen.
Salah satu kunci sukses Maicih adalah proses produksinya yang melibatkan masyarakat lokal dan mempertahankan kearifan lokal. Titan mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan petani lokal dalam proses produksi. Pada tahun 2010, bahan baku singkong yang sulit ditemukan kini sudah tersedia berkat kerja sama dengan mitra petani. Dalam perjalanan 14 tahun Maicih, mereka menggunakan rempah-rempah alami dan tetap mempertahankan proses handmade untuk memberikan produk yang lebih premium.
Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Penjualan
Dengan perubahan perilaku konsumen yang lebih banyak menggunakan teknologi digital, Maicih juga beradaptasi dengan menggunakan platform e-commerce seperti Shopee. Mereka belajar untuk menerapkan algoritma digital dan meningkatkan penjualan, terutama dengan memanfaatkan kampanye yang diadakan Shopee. “Kami mengedukasi masyarakat bahwa Maicih bukan hanya sekadar snack, tetapi bisa menjadi pengganti sambal, kerupuk, atau makanan lainnya,” kata Reza.
Inovasi Produk untuk Menarik Minat Konsumen
Maicih terus melakukan inovasi produk untuk menjaga keberagaman dan menarik minat konsumen. Menurut Reza, best seller mereka masih berada pada produk berbahan dasar singkong dan basreng, namun mereka juga menawarkan berbagai varian dengan inovasi yang beragam. Dengan kampanye yang konsisten dan kehadiran Shopee, Maicih berharap dapat lebih berkembang dan berkontribusi untuk mendukung produk-produk lokal Indonesia.
Kunci Bertahan dalam Persaingan Bisnis
Reza Nurhilman, sebagai co-founder Maicih, menjelaskan bahwa untuk bertahan dalam bisnis, mereka harus tetap fokus dan konsisten dalam pengembangan produk. "Dengan perkembangan digital, kita harus bisa beradaptasi dan menunjukkan kreativitas dalam menghadapi perubahan," katanya. Selling point mereka adalah cita rasa dan kualitas produk. Selama mereka yakin dengan apa yang dilakukan, konsistensi menjadi kunci keberhasilan.
Reza menambahkan bahwa mereka juga mengandalkan riset dan inovasi dalam pengembangan produk. Maicih berusaha tetap menggunakan nama-nama yang mengedepankan kearifan lokal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk mereka. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan minat konsumen terhadap produk lokal yang berkualitas.
Memahami Tren Pasar untuk Inovasi yang Relevan
Titan Tyra menyarankan agar para pelaku usaha menjadikan diri mereka sebagai konsumen. Dengan memahami tren yang berkembang di kalangan generasi Z dan milenial, mereka bisa berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar. “Menghadapi persaingan tidak hanya soal harga, tetapi juga kualitas, bahan, branding, packaging, dan marketing,” ungkap Titan. Dalam berbisnis, penting untuk berpikir kreatif dan berani mengambil langkah-langkah yang inovatif.
Memanfaatkan Fitur Live Shopping untuk Interaksi Langsung
Salah satu strategi yang diterapkan Maicih adalah memanfaatkan fitur live shopping di Shopee. Reza menjelaskan, “Kami masih mengejar target penjualan dengan menggunakan live streaming, yang memungkinkan kami berinteraksi langsung dengan konsumen.” Dia menekankan bahwa mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dan beradaptasi dengan tren terbaru di dunia digital.
Kisah inspiratif Titan Tyra dan Reza Nurhilman menunjukkan bahwa brand lokal seperti Maicih memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar. Melalui kualitas produk yang tinggi, proses produksi yang melibatkan masyarakat lokal, dan pemanfaatan teknologi digital, mereka berhasil membangun cinta masyarakat terhadap produk dalam negeri. Bagi pelaku usaha lainnya, penting untuk terus berinovasi, memahami tren pasar, dan tetap fokus pada kualitas agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Dengan dukungan dari platform e-commerce, masa depan produk lokal Indonesia semakin cerah, dan harapan untuk membangkitkan kecintaan terhadap produk dalam negeri semakin mendekati kenyataan.
Dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang inovatif, Titan Tyra dan Reza Nurhilman menjadi teladan bagi pelaku usaha lokal lainnya untuk mengeksplorasi potensi besar yang ada dalam industri lokal Indonesia.
Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari
Muizatul Halim, bocah berusia 12 tahun mengorbankan masa kecilnya untuk merawat ibu dan tujuh adik-adiknya. Ia rela berjualan demi penuhi kebutuhan sehari-hari.
