Mengenal Labubu, Boneka Monster Imut yang Jadi Buruan

Boneka Labubu
Sumber :
  • IG @kasinglung

Jakarta, VIVA – Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial dipenuhi oleh fenomena unik, boneka monster menggemaskan bernama Labubu. Sosok ini sukses mencuri hati banyak orang dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga kolektor mainan dan pencinta fashion.

Chelsea Olivia Blak-blakan Soal Koleksi Boneka Labubu yang Tengah Viral, Punya Berapa Ya?

Keunikan Labubu menjadikannya tidak sekadar tren sementara, melainkan sebuah ikon dalam dunia mainan yang kini dipandang sebagai barang koleksi mewah. Di platform-platform seperti Instagram, X (Twitter), dan TikTok, tak terhitung berapa banyak foto dan video yang memperlihatkan koleksi Labubu eksklusif, memikat hati para penggemar. Scroll lebih lanjut.

Yang lebih menarik lagi, Labubu kini dianggap sebagai item koleksi premium. Harga boneka ini bisa mencapai jutaan rupiah, bergantung pada jenis dan edisinya. Produk dari Pop Mart ini semakin populer karena mengikuti konsep blind box, di mana pembeli tidak mengetahui varian yang didapatkan sampai kemasan dibuka. Konsep tersebut memberikan sensasi tersendiri, seolah bermain lotere, dan itulah yang menambah daya tarik Labubu.

Ini Cerita di Balik Layar dari Fan Meetup Lisa BLACKPINK

Sejarah Labubu: Monster yang Menggemaskan

Bahagia Dipeluk Lisa BLACKPINK, Indra Herlambang Speechless Banget!

Labubu adalah salah satu karakter unik yang diproduksi oleh Pop Mart, sebuah perusahaan mainan yang telah dikenal luas berkat karakter-karakternya yang ikonik. Dengan penampilan bak monster peri, Labubu memiliki ciri khas yang sulit dilupakan: bulu warna-warni, telinga panjang, gigi runcing, dan senyum nakal yang membuatnya terlihat lucu sekaligus misterius. Karakter ini adalah bagian dari lini The Monster, ciptaan seniman Hong Kong, Kasing Lung. Di antara karakter-karakter lainnya, seperti Zimomo, Tycoo, dan Spooky, Labubu menjadi yang paling terkenal.

Kasing Lung menciptakan The Monster pada tahun 2015, dengan inspirasi dari cerita rakyat Nordik dan mitologi Viking. Dalam cerita yang menyertainya, Labubu digambarkan sebagai sosok yang baik hati, namun sering terlibat dalam situasi tak terduga akibat perilakunya yang nakal. Popularitasnya semakin meningkat ketika pada tahun 2019, Pop Mart mendapat lisensi eksklusif untuk memproduksi karakter-karakter The Monster. Sejak saat itu, Labubu hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dengan harga mulai dari Rp300 ribuan hingga lebih dari Rp14 juta.

Labubu dan Tren Media Sosial

Lisa BLACKPINK dan Labubu

Photo :
  • ist

Labubu tidak hanya menjadi mainan favorit di kalangan kolektor, tapi juga menjadi simbol gaya hidup di dunia fashion dan media sosial. Salah satu momen yang membuat Labubu semakin viral terjadi ketika anggota BLACKPINK, Lisa, membagikan foto dirinya dengan boneka Labubu di Instagram pada April 2024. Unggahan tersebut langsung menggemparkan para penggemar, terutama di Asia. Dalam waktu singkat, popularitas Labubu meroket, dan semakin banyak orang yang tertarik untuk memilikinya.

Di beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia, Labubu telah menjadi fenomena besar. Bahkan, di Thailand, popularitas boneka ini sampai memicu peringatan pemerintah tentang penipuan Labubu palsu yang mulai bermunculan. Di sisi lain, bagi sebagian masyarakat, Labubu sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Beberapa pekerja di Thailand, misalnya, membawa boneka ini ke tempat kerja sebagai penambah semangat, karena kehadiran Labubu memberikan dukungan emosional yang membuat hari mereka lebih ceria.

Daya Tarik Kolektor: Labubu sebagai Barang Bernilai Tinggi

Boneka Labubu

Photo :
  • IG @kasinglung

Labubu juga telah mencuri perhatian kalangan kolektor dewasa, terutama mereka yang menyukai seni urban dan budaya pop. Awalnya dikenal sebagai koleksi seni urban, popularitas Labubu kini meluas hingga menjadi fenomena global. Keberadaan Labubu di berbagai acara pop culture seperti DesignerCon dan ToySoul Expo semakin mempertegas posisinya sebagai barang koleksi bernilai tinggi. Banyak kolektor yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk mendapatkan edisi-edisi terbatas atau varian spesial Labubu, yang sering kali hanya dijual di acara-acara tertentu.

Pasar sekunder untuk Labubu juga sangat aktif, terutama di platform seperti eBay, di mana boneka-boneka edisi langka dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga awalnya. Tak heran, Labubu kini dianggap sebagai barang investasi di kalangan kolektor, tidak sekadar mainan anak-anak biasa.

Konsep Blind Box yang Menarik

Salah satu faktor utama yang membuat Labubu begitu populer adalah konsep blind box yang diterapkan oleh Pop Mart. Dengan konsep ini, pembeli tidak tahu karakter atau varian apa yang akan mereka dapatkan hingga mereka membuka kemasan. Sensasi tersebut menciptakan kegembiraan tersendiri, yang semakin meningkatkan daya tarik Labubu. Ada juga varian chase figure atau figur langka yang menambah keinginan kolektor untuk terus berburu boneka Labubu hingga koleksinya lengkap.

Kehadiran Labubu semakin kuat di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. Banyak penggemar yang membagikan koleksi Labubu mereka, mulai dari membuat diorama kreatif hingga menampilkan Labubu dalam berbagai gaya. Ini tak hanya membuat boneka tersebut semakin viral, tetapi juga mendorong minat banyak orang untuk memiliki Labubu sebagai bagian dari koleksi pribadi mereka.

Lebih dari sekadar mainan, Labubu telah berkembang menjadi simbol gaya hidup modern. Pop Mart juga memanfaatkan popularitas Labubu dengan merilis berbagai merchandise terkait, seperti pakaian dan aksesori rumah tangga, yang semakin memperluas daya tarik boneka ini.

Dengan pengaruh besar di media sosial dan dunia kolektor, Labubu telah menjadi lebih dari sekadar boneka. Ia adalah simbol budaya pop yang telah melampaui batasan dunia mainan dan menjadi tren global yang terus berkembang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya