Tips Mengubah Tantangan Menjadi Peluang, Kunci Kepemimpinan Efektif
- Unsplash
Jakarta, VIVA – Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif dan dinamis, kepemimpinan yang efektif menjadi faktor kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kepemimpinan yang kuat dan visioner tidak hanya mempengaruhi suasana kerja, tetapi juga mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan dan inovasi yang berkelanjutan.
Konsep ini semakin relevan di era digital, di mana perubahan cepat dan teknologi baru memerlukan adaptasi yang cepat dan pemikiran strategis yang tajam. Scroll lebih lanjut.
Kepemimpinan yang efektif melibatkan kemampuan untuk memotivasi dan mengarahkan tim menuju tujuan bersama sambil mengelola sumber daya dengan efisien. Pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan untuk membuat keputusan strategis, memecahkan masalah dengan kreativitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan inklusif.
Menurut Meliza Musa Rusli, Direktur Utama PT Bank Permata, dalam Kuliah Dosen Tamu di Indonesia Banking School (IBS) STIE IBS pada 12 September 2024, “Dalam memimpin memang selalu ada tantangan, dan tantangan terbesar adalah diri sendiri, tidak percaya diri, ragu. Karena itulah pentingnya mengubah mindset, ‘Tantangan adalah kesempatan dan aspirasi yang harus dijalankan dengan kesungguhan.’”
Salah satu aspek penting dalam kepemimpinan adalah pengembangan talenta. Meliza Musa Rusli menjelaskan bahwa identifikasi talenta dilakukan melalui pemetaan hasil pencapaian kinerja (KPI) dan potensi karyawan berdasarkan kompetensi kepemimpinan.
Program pembelajaran dirancang untuk memberikan dampak pengembangan yang utuh dan mendukung retensi talenta dengan kinerja tinggi.
“Retensi talenta adalah upaya mempertahankan karyawan dengan kinerja tinggi untuk tetap bekerja dalam jangka panjang,” tambahnya.
Pemimpin yang berhasil adalah mereka yang dapat membangun keterampilan kepemimpinan yang mendukung hubungan yang produktif dengan anggota tim dan membuat keputusan yang strategis.
“Pemimpin harus mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik, juga harus bisa memimpin anggota tim untuk menuju ke arah tersebut. Ubah mindset bahwa tantangan adalah kesempatan dan aspirasi,” kata Meliza.
Di era digital saat ini, kepemimpinan yang baik tidak hanya berfokus pada pengelolaan operasional tetapi juga pada inovasi dan adaptasi teknologi. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada kemampuan pemimpin untuk memanfaatkan teknologi terbaru dan mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis.
Sebagai contoh, dalam kuliah tersebut, Meliza Musa Rusli juga menekankan pentingnya perubahan mindset dalam menghadapi tantangan sebagai peluang. Konsep ini sejalan dengan visi Indonesia Banking School (IBS) yang baru saja mengumumkan pencapaian akreditasi "Unggul" untuk Program Studi Akuntansi.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen IBS dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan ekonomi digital dan berfokus pada keuangan serta bisnis berbasis teknologi.
“Pencapaian akreditasi 'Unggul' ini membuktikan komitmen IBS dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan ekonomi digital,” ujar Dr. Kusumaningtuti S. Soetiono, SH., LL.M, Ketua IBS.
IBS berkolaborasi dengan berbagai lembaga seperti Bank Indonesia, OJK, dan bank-bank besar untuk mengembangkan sumber daya manusia yang unggul. Kerja sama ini mencakup program Beasiswa GenBI, Beasiswa GRIBS, serta fasilitas belajar dari Bank BNI dan Bursa Efek Indonesia.
“IBS berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia unggul dan siap pakai bagi industri, khususnya dalam bidang keuangan dan bisnis berbasis teknologi digital,” tambah Kusumaningtuti.