Inspiratif, Ini Peran Praja IPDN dalam Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan di Jawa Tengah

Praja IPDN
Sumber :
  • ist

Semarang, VIVA – Peran serta masyarakat dalam membangun daerahnya adalah kunci utama dalam mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan. Di tengah upaya untuk terus memperkuat pembangunan di berbagai sektor, semangat kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat lokal menjadi salah satu fondasi penting. 

Utamakan Edukasi dibandingkan Advokasi, Dirut BRI Sunarso Bagikan 5 Jurus Dorong UMKM Indonesia Maju

Kegiatan Bhakti Karya Praja (BKP) yang dilakukan oleh 1.117 praja utama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Semarang pada tahun 2024 merupakan salah satu contoh nyata bagaimana sinergi ini dapat berjalan efektif. Scroll lebih lanjut.

Masyarakat Kota Semarang, khususnya di 15 kabupaten dan 6 kota, harus merasa bangga dengan hadirnya praja utama IPDN yang diterjunkan untuk membantu pemutakhiran data dan program di berbagai sektor. Dari sektor keuangan, aset, ekonomi, pertanian, hingga pendidikan, kesehatan, pemuda, olahraga, pariwisata, ketenagakerjaan, dan sosial, praja-praja ini tidak hanya menunjukkan dedikasi dan kerja keras, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerahnya.

Safety Jacket dari Kota Bunga Laris di Negeri Singa

Apa yang dilakukan para praja IPDN ini menunjukkan kepada kita bahwa perubahan positif tidak bisa dicapai hanya dengan satu tangan. Keberhasilan program-program pemerintah bergantung pada adanya sinergi dari berbagai elemen masyarakat. Misalnya, praja IPDN tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga terjun langsung ke lapangan, menyampaikan informasi secara door to door kepada masyarakat terkait pembayaran pajak kendaraan bermotor. Mereka juga berperan dalam pendataan koperasi, UMKM, hingga memberikan sosialisasi terkait sertifikat pangan industri rumah tangga bagi UMKM.

Cara ASR Wujudkan Kesejahteraan Warga Sultra Lewat Pendidikan, Kesehatan dan Lapangan Kerja

Dari aktivitas tersebut, terlihat bahwa ada banyak potensi di masyarakat yang bisa digerakkan, terutama dalam hal pengembangan ekonomi lokal. Ketika praja mendata kesehatan keuangan koperasi dan UMKM, itu bukan sekadar formalitas. Data tersebut akan menjadi basis untuk kebijakan yang lebih baik, yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Hal ini menjadi contoh bagaimana masyarakat setempat bisa lebih aktif untuk terlibat dalam program-program pemerintah, seperti memperkuat keberadaan koperasi dan UMKM, sehingga sektor ekonomi lokal dapat tumbuh lebih pesat.

Selain di sektor ekonomi, praja IPDN juga mendukung pemutakhiran data di sektor pendidikan dan kesehatan. Mereka membantu validasi data sarana dan prasarana di 642 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan membantu pelaksanaan imunisasi bagi lebih dari 584 ribuy bayi. Keterlibatan aktif para praja ini memberikan dampak langsung pada masyarakat, terutama dalam menjaga kualitas pelayanan publik. Pada akhirnya, ini menunjukkan bahwa kontribusi kita sebagai individu atau kelompok kecil dalam masyarakat bisa memberikan dampak yang besar jika dilakukan dengan kolaborasi dan sinergi yang baik.

Praja IPDN

Photo :
  • ist

Pentingnya sinergi dan kolaborasi ini juga disampaikan oleh Rektor IPDN, Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan Bhakti Karya Praja ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya Pj. Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. 

"Kegiatan ini mendapat dukungan luar biasa, bahkan bantuan pembiayaan dari APBD Jateng sebesar Rp2,045 Miliar," ujarnya. 

Hal ini membuktikan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah.

Dari sini, kita dapat belajar bahwa kerja sama antara berbagai pihak—baik pemerintah, praja, maupun masyarakat—adalah kunci dalam mewujudkan perubahan. Program Bhakti Karya Praja yang diselenggarakan IPDN ini juga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa setiap elemen masyarakat, apapun latar belakangnya, dapat terlibat dalam pembangunan daerah. Masyarakat setempat tidak harus menunggu perubahan datang dari atas; mereka bisa mulai dari langkah-langkah kecil, seperti terlibat dalam kegiatan gotong-royong, menjaga lingkungan, mendukung program-program pemerintah, atau bahkan menjalankan usaha kecil yang bisa memperkuat ekonomi lokal.

Pj. Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya juga mengungkapkan hal serupa. Ia menegaskan pentingnya sikap terbuka dan dukungan aktif dari masyarakat terhadap program-program pembangunan yang dilaksanakan di daerah mereka.

Kegiatan Bhakti Karya Praja ini bukan hanya sekadar kegiatan formal, melainkan juga sebuah gerakan yang bisa memotivasi masyarakat untuk lebih berperan dalam pembangunan. Semangat yang ditunjukkan oleh para praja IPDN bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di daerah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah mereka masing-masing. Membangun daerah tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja; dibutuhkan partisipasi dari semua lapisan masyarakat, mulai dari usaha kecil, pendidikan, hingga sektor kesehatan dan sosial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya