Wanita ini Putuskan Jadi Mualaf Usai Temukan Islam Saat SMA

Alma Campos
Sumber :
  • Tanggapan layar video YouTube

Jakarta, VIVA – Alma Campos merupakan seorang direktur sekolah Islam di Chicago dan juga pendiri dari Yayasan Ujala. Lahir dari keluarga Katolik di Meksiko membuatnya benar-benar terikat dengan budaya Katolik di Meksiko. 

Taruna Akpol yang Duel vs Perwira Dikeluarkan, 4 Lulusan SMA Nusantara jadi Menteri Prabowo

Di keluarganya dia hanya diberi pemahaman tentang gagasan Ketuhanannamun tidak mengerti tentang konsep Yesus. Namun begitu, mau tidak mau ia harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, walaupun ia merasa bahwa tidak masuk akal baginya.

Beranjak remaja, Alma dimasukkan ke sekolah Katolik oleh sang ibu dari sanalah dia memulai perjalanan spiritualnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Heru Budi Ingin Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tingkat SMA Pekan Depan

"Orang tua saya memasukkan saya ke sekolah menengah Katolik khusus putri. Selama bersekolah di sana kami harus menghadiri Misa dan salah satu hal yang dilakukan selama Misa adalah melakukan tanda salib," kata dia dikutip dari YouTube Neo Oswald.

Menariknya saat dirinya menjalani Misa, dia memperhatikan ada orang yang duduk di sampingnya tidak melakukan tanda salib. Saat itu dia bertanya mengapa wanita di sebelahnya tidak melakukan tanda salib, dan dia merasa aneh dengan orang di sebelahnya itu.

Terpopuler: 5 Pemain Mualaf Timnas Indonesia, Garuda Melesat Tinggalkan Malaysia

"Saya tidak tau apa yang menyebabkan hal itu, tapi saya baru menyadari bahwa melakukan tanda salib selalu membawa sesuatu yang buruk. Saya tidak begitu ingat apa itu, tapi saya merasa itu bukan perasaan yang baik dan tidak relevan. Tapi bagi saya itu sangat berdampak untuk mengatakan bahwa hal itu tidak benar," katanya. 

Saat itu dia kemudian memulai percakapan dengan wanita di sebelahnya itu dan diketahui bahwa wanita di sebelahnya itu adalah seorang Muslim.

Pada saat itu, Alma berkata bahwa wanita di sebelahnya tidak menggunakan hijab dan dia juga tidak terlalu mengerjakan ajaran Islam. Meski demikian, dari percakapan itu,menyadarkan Alma bahwa ada agama lain selain yang dianutnya. 

Dari sana keduanya kemudian menjadi teman baik. Keduanya juga sering membicarakan banyak hal secara mendalam seperti Keesaan Tuhan, Kenabian Yesus dan utusan-utusan Allah yang lain serta penciptaan alam semesta yang membuatnya begitu takjub.

Alma Campos

Photo :
  • Tanggapan layar video YouTube

Ia kemudian mulai merasa apa yang didengarnya dari temannya itu adalah kebenaran. Namun karena Alma tumbuh dalam keluarga harmonis dengan budaya Katolik, sehingga ia merasa sangat menghargai dan memilih menutup mata.

Berjalannya waktu serta banyaknya tentang Islam yang sudah dipelajarinya, namun semasa perkuliahan dia mendapati bahwa Islam selalu dijelek-jelekkan. 

Namun karena hati kecilnya tau akan kebenaran tersebut, maka ia selalu memihak dan membela Islam dan juga Muslim. 

"Tanpa disadari saya jatuh cinta dengan agama ini. Saya tidak tau, saya mendapati diri saya mempelajarinya dan saya menyadari pada satu titik bahwa Islam telah merasuk ke dalam hati saya, dan saya berkata 'oh inilah kebenarannya'," kata dia. 

Suatu malam, kata Alma ketika sedang tidur dirinya merasa cemas tentang dimana dia menaruh Al Qurannya. Saat itu dia ingat bahwa dirinya meletakkan Al Quran tersebut di sebuah kotak di ruang bawah tanah.

Alma Campos

Photo :
  • Tanggapan layar video YouTube

Saat itu dirinya merasa ada sebuah dorongan untuknya pergi dan mengambil Al Quran tersebut. 

"Di tengah malam saya ke ruang bawah tanah dan memeriksa semua kotak yang ada di sana. Lalu saya berkata 'mungkin sudah saatnya saya untuk mencari informasi lebih lanjut'. Saya kemudian berkoordinasi dengan teman saya untuk pergi ke masjid," kata dia.

Saat itu di hari Minggu dia pergi ke Masjid, saat itu pula dia bertemu dengan seorang pria. Saat itu Alma bertanya tentang beberapa kelas tentang agama Islam yang mungkin bisa didatanginya. 

"Dia kemudian bertanya ke saya, apa yang saya ketahui tentang Islam. Saya bilang kalau saya telah mempelajari Islam selama setahun belakangan. Saya menerapkan beberapa larangan seperti tidak lagi makan babi, tidak lagi konsumsi alkohol," katanya.

Saat itu, pria tersebut bertanya kepada Alma apakah dirinya percaya tentang adanya Allah.

Dia juga bertanya kepada Alma apakah dirinya percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi dan mempertanyakan apakah dirinya percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Saat itu dia mengaku percaya dengan semua itu. 

"Saat itu dia bertanya, kenapa saya belum mengucap Syahadat. Lalu dia bercerita banyak pada sesuatu yang masih saya ingat sampai saat ini 'kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Kita tidak tau apa yang bisa terjadi pada kita begitu kita meninggalkan ruangan ini. Inilah Islam yang kamu percaya lalu tidak bersyahadat? Itu sama saja kamu menyangkal Penciptamu kan?'" kata dia.

Saat itu dia kemudian paham tentang Islam adalah agama yang benar. Saat itu dia langsung pergi ke dalam Masjid dan mengucapkan syahadat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya