Viral RS Minta Lepas Hijab Karyawan Muslim, Ustaz Abdul Somad: Jangan Main-Main Soal Menutup Aurat!

Pendakwah, Penceramah, Ulama Ustaz Abdul Somad
Sumber :
  • YouTube Cerita Untungs

Jakarta, VIVA – Spesialis Onkologi, Dr. dr. Diani Kartini, SpB Subsps.Onk (K) mendadak ramai diperbincangkan di media sosial. Dirinya sempat mengkritik rumah sakit Medistra Jakarta terkait dengan cara berpakaian di rumah sakit tersebut. 

Soal Polemik Nasab, UAS: Pertama Menolak Habib, Lama-lama Tolak Islam

Dalam surat yang disampaikannya dan viral di media sosial X, dr. Diani mengungkap tentang proses rekrutmen di rumah sakit tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Asisten dan kerabatnya yang menggunakan hijab sempat ditanyai tentang kesiapan untuk membuka hijab jika diterima bekerja di rumah sakit Medistra di akhir sesi wawancara tersebut. 

RS Medistra Bantah Larang Karyawannya Memakai Hijab

Padahal banyak rumah sakit di Jakarta Selatan yang jauh lebih ramai dibanding di rumah sakit tersebut kata dr. Diani memperbolehkan staf perawat, dokter menggunakan hijab.

dr Diani Kartini

Photo :
  • instagram
Sosok Diani Kartini, Dokter yang Sebut RS Medistra Larang Penggunaan Jilbab

Terkait dengan kondisi tersebut, Ustaz Abdul Somad punya jawaban. Dengan tegas Ustaz Abdul Somad meminta pekerja untuk mencari pekerjaan lainnya.

Beliau menilai lebih baik mendapatkan gaji lebih rendah namun kehormatannya sebagai muslimah terjaga.

"Tak senilai gaji kalian dengan membuka aurat maka carilah pekerjaan mungkin gajinya lebih sedikit tapi terjaga kehormatan," ujar UAS dikutip dari tayangan YouTube Ustaz Abdul Somad Official.

Lebih lanjut UAS mengungkap bahwa diiming-imingi mendapat gaji besar namun harus membuka hijab tidak sebanding kata beliau. Beliau mengungkap gaji yang besar itu tidak menjamin muslimah untuk menghindarkan diri dari neraka jahanam atau bahkan azab kubur.

"Tak bisa duit gaji itu untuk neraka jahanam, tak bisa duit gaji dan tunjangan itu untuk menutup liang lahat azab kubur," ujarnya.

UAS juga mengungkap tak usah takut dengan rezeki lantaran memilih untuk tak bekerja di tempat yang melarang muslimah menggunakan hijab. Sebab Allah sendiri telah menjamin rezeki setiap orang. 

"Sebab itu, takutlah pada Allah, masalah rezeki dijamin oleh Allah.  'Banyak-banyak engkau ibadah kepada Allah, kalau kau lapar perutmu dikenyangkan oleh Allah. Kalau kau takut maka takutmu dihilangkan oleh Allah dari hatimu'," ungkap beliau.

UAS juga menekankan untuk tidak main-main soal menutup aurat. Sebab tergiur dengan gaji yang besar dan rela membuka aurat itu merupakan godaan setan.

"Jangan main-main soal masalah menutup aurat. ‘Aah kan cuman di tempat kerja aja, nanti pulang pakai hijab lagi, jangan. Jangan kau ikut langkah-langkah setan, saya tidak melihat kalian sebagai jamaah, saya melihat kalian sebagai keponakan saya, keponakan perempuan. Bagaimana kalau perempuan, keponakan saya disuruh orang membuka jilbab hanya karena cari makan Lahaula Walakuata Illabillah," ujarnya.

UAS juga mengkritik para pejabat daerah dan pemerintahan terkait dengan aturan penggunaan hijab di tempat kerja.

Beliau mengungkap seharusnya bisa membantu rakyat untuk memperjuangkan haknya menggunakan hijab di tempat kerja.

"Untuk yang di atas wahai bapak anggota dewan kalian kan dipilih oleh rakyat, perjuangkan ini. Negeri mayoritas muslim, bisa pula perusahaan memaksa anak gadis umat islam membuka hijab. Izinnya darimana? kepala dinas? kepala dinas dipilih oleh mayoritas umat islam," ujar beliau. 

UAS menambahkan,"Tiba-tiba dia menyetujui perusahaan yang menyuruh buka, kita tidak paksa non muslim pakai jilbab. Tapi muslimah punya kewajiban (pakai hijab) tolonglah pak bupati, gubernur, walikota, pak camat, pak kades, pak RT, RW takutlah sama Allah. Selamatkanlah perusahaan-perusahaan ini musti 'kalian perusahaan kalau mau di sini, kalian musti hormati kewajiban syariat islam, jangan kalian suruh buka'," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya