Masalah Gaji Jadi Pemicu Utama Bullying di Lingkungan PPDS

Ilustrasi dokter/rumah sakit.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Kasus bullying atau perundungan di kalangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa insiden tragis terjadi. 

Kata Menkes soal Pencabutan Pembekuan Program Anestesi di FK Undip

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun turut menyuarakan keprihatinan mendalam terkait masalah ini.

Ketua Junior Doctors Network IDI, Dr Tommy Dharmawan, SpBTKV, PhD, dalam sebuah diskusi media mengungkapkan bahwa salah satu akar permasalahan utamanya adalah karena tidak adanya gaji bagi peserta PPDS. 

Pembekuan PPDS Penyakit Dalam Unsrat Tuai Sorotan, Kemenkes Dinilai Sewenang-wenang

Masalah Gaji Jadi Pemicu Utama Bullying di Lingkungan PPDS

Photo :
  • Viva/Siti Adisya Kirana

"Salah satu penyebab utama adalah peserta PPDS tidak diberikan gaji. Ini menjadi masalah serius di Indonesia," tegasnya.

FK Unair Gaungkan Zero Bullying untuk Ciptakan Lingkungan Pendidikan Sehat

Kondisi ini, menurutnya, menciptakan dinamika yang tidak sehat dalam hubungan senior-junior dan membuka celah bagi terjadinya tindakan perundungan.

"Peserta PPDS yang tidak mendapatkan gaji menjadi sangat rentan. Mereka seringkali harus memenuhi permintaan senior yang tidak masuk akal, mulai dari minta uang, minta diantar kesana-kesini hingga pelayanan di luar tugas akademis,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Tommy menjelaskan bahwa ketidakadaan gaji membuat peserta PPDS sangat bergantung pada senior atau lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini seringkali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan bullying.

“Kondisi ini tentu saja sangat menekan dan berpotensi memicu tindakan bullying karena senior merasa bahwa dia mempunyai kuasa sehingga memperlakukan junior dengan seenaknya,” tegas Dr Tommy.

"Bayangkan, peserta PPDS yang notabene berusia 27-35 tahun, sudah seharusnya mandiri secara finansial. Namun, tanpa gaji, mereka terpaksa meminta bantuan pada senior, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan," lanjutnya.

Mengatasi permasalahan ini, IDI mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah bullying di lingkungan PPDS seperti memberikan gaji yang layak kepada peserta PPDS dan memperkuat pengawasan terhadap praktik pendidikan di rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya