Bikin Bangga, Puffer Bag Gemas Buatan UMKM Bandung Ini Diminati hingga Meksiko

Produk puffer bag brand UMKM lokal Asfour Limitless.
Sumber :
  • ist

Bandung, VIVA – Keunikan dan kualitas produk fesyen dari para pengrajin lokal di Indonesia mampu memikat minat konsumen di berbagai belahan dunia. Tak cuma produk dari brand besar, barang besutan UMKM pun sudah bisa menembus pasar global.

Salah satu contohnya adalah produk puffer bag dari brand lokal Asfour Limitless. Brand yang dibangun oleh Nur Haerany asal Bandung, Jawa Barat ini menitikberatkan pada kualitas produk sebagai faktor pendorong kesuksesannya.

Dalam menjaga kualitas produk Asfour Limitless, Nur memilih untuk memproduksi produknya menggunakan bahan lokal. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

“Banyak pebisnis yang berpikir kalau bahan baku impor lebih murah, padahal banyak bahan baku lokal dalam negeri yang bagus dan harganya bahkan lebih murah dari yang impor,” ungkap Nur Haerany.

“Kita harus perluas jaringan supplier. Di Asfour Limitless, kualitas produk selalu jadi nomor satu. Kami fokus dalam memilih kualitas bahan baku terbaik untuk dikelola oleh para pengrajin lokal,” lanjutnya.

Wanita yang pernah menjadi karyawan Quality Assurance selama 13 tahun di sebuah perusahaan fesyen ini berusaha mengikuti tren industri untuk menarik perhatian para pembeli potensial di dalam maupun luar negeri.

Asfour Limitless mengambil inspirasi dari tren-tren fesyen dalam dan luar negeri untuk menciptakan ciri khas toko yang kini menjadi daya tarik Asfour Limitless.

Produk puffer bag brand UMKM lokal Asfour Limitless.

Photo :
  • ist

“Produk best seller Asfour Limitless adalah puffer bag. Jenis tas puffer ini sangat populer di pertunjukkan fesyen dunia dan sangat diminati di berbagai negara,” jelas Nur Haerany.

“Kami punya produk puffer bag dengan berbagai pilihan style, sampai akhirnya itu jadi ciri khas toko kami. Dan karena orang tahu kalau produk tersebut adalah spesialisasi toko kami, banyak pembeli yang akhirnya memilih untuk beli puffer bag di Asfour Limitless,” tutur Nur.

Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

Perjalanan bisnis Nur dimulai saat ia memutuskan untuk pensiun dini dan memulai usahanya sendiri setelah 13 tahun bekerja. Sejak tahun 2019 hingga saat ini, Nur secara konsisten mengandalkan platform e-commerce untuk mengembangkan bisnis rumahannya tersebut.

Selama 5 tahun berbisnis, Nur telah berhasil merekrut puluhan karyawan, meraih omzet ratusan juta setiap bulannya, serta mengekspor produknya ke berbagai negara.

8 Tips Untuk Membantu Usaha Bertahan dan Berkembang : Wajib Dikuasai Pelaku UMKM!

“Saya dulu berfikir, membesarkan perusahaan orang bisa, kenapa tidak belajar untuk mulai bisnis sendiri? Jadi saya coba untuk mulai produksi sendiri dan jual barangnya secara online, karena saya lihat banyak penjual yang sukses jualan di Shopee,” jelas Nur.

Memasuki tahun ke-enamnya dalam berbisnis, usaha Nur telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 40 pengrajin lokal. Nur menceritakan bahwa Asfour Limitless juga bergabung dalam Program Ekspor yang diadakan oleh penyedia platform e-commerce.

Netzme Luncurkan Sentra QRIS di Surakarta, Mudahkan UMKM hingga Antisipasi Risiko Penipuan

Melalui program ekspor ini, Asfour Limitless berhasil menjual produknya hingga ke Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Taiwan, Meksiko, dan Kolombia.

“Karyawan kebanyakan dari Garut dan Tasik. Saya bangga banget, produk kami bahkan udah berhasil ekspor ke Singapura, Malaysia, FIlipina, Thailand, hingga beberapa negara di Amerika Latin. Di tahun 2024 ini, tujuan negara ekspor terbesar kami adalah ke Malaysia dengan angka ekspor hampir sebesar 50%,” ujar Nur.

Strategi taklukkan pasar ekspor ala Asfour Limitless

Di sisi lain, Untuk kali membangun bisnis online-nya, wanita berusia 54 tahun ini menyadari bahwa ia memerlukan komitmen investasi untuk perkembangannya.

Kesuksesan tersebut dicapai dengan memanfaatkan semua fitur, kampanye, dan iklan yang ditawarkan untuk meningkatkan penjualan.

“Sejak awal membangun Asfour Limitless, saya berusaha mengulik dan mencoba memaksimalkan berbagai fitur dan program di e-commerce,” ucap Nur Haerany.

“Saya sesuaikan setiap fiturnya dengan strategi bisnis saya misalnya fitur iklan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, program Ekspor untuk menjangkau pasar luar negeri, dan ikut beragam kampanye untuk mendorong penjualan. Keseriusan saya dalam memaksimalkan penggunaan e-commerce itu berbuah manis,” sambungnya.

“Pesanan bisa mencapai 300-350 setiap harinya, omzet harian rata-rata bisa di belasan juta kalau lagi ngga ada event kampanye. Kalau lagi ada event tanggal kembar, pesanan bisa tembus lebih dari 1.500 dalam sehari,” jelas Nur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya