Strategi Asephi di Inacraft, Menghubungkan Perajin dengan Pasar Internasional
- ist
Jakarta, VIVA – Inacraft, yang merupakan salah satu pameran kerajinan terbesar di Indonesia, tidak hanya menjadi ajang pamer kreativitas tetapi juga simbol kolaborasi dan inovasi yang mendorong ekspor produk kerajinan nasional. Asosiasi Eksportir dan Produsen Indonesia (ASEPHI), sebagai penggagas dan penyelenggara Inacraft, terus mengembangkan pameran ini agar menjadi lebih dari sekadar etalase produk, melainkan juga sebagai katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pasar internasional.
Pada periode kepengurusan 2024-2029, Asephi menetapkan digitalisasi dan ekspor sebagai dua dari lima pilar utama dalam program kerjanya, dengan Inacraft berada di garis depan kedua strategi ini. Scroll lebih lanjut ya.
Salah satu langkah besar yang dilakukan Asephi adalah pengembangan platform Inacraft Marketplace. Mengikuti tren digitalisasi, marketplace ini dirancang tidak hanya untuk memasarkan produk kerajinan secara retail tetapi juga untuk transaksi B2B, baik di pasar domestik maupun internasional. Platform ini diharapkan menjadi pusat bagi produk kerajinan asli Indonesia, memudahkan akses pasar dan meningkatkan efisiensi perdagangan bagi perajin dan produsen.
“Beragam bentuk digitalisasi yang banyak digunakan, mulai dari aplikasi komunikasi hingga marketplace, telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari,” ujar pengurus Asephi.
Oleh karena itu, pengembangan platform digital menjadi fokus utama, dengan Inacraft Marketplace menjadi andalan dalam upaya digitalisasi sektor kerajinan di Indonesia. Terlebih baru-baru ini Munas Asephi mengumumkan susunan pengurus baru untuk periode 2024 – 2029. Dr. H. Muchsin Ridjan SE., MM. kembali terpilih sebagai Ketua Umum Asephi, didampingi oleh Sekretaris Jendral MN Azis Bakhtiar SE., Bendahara Umum Syamsul Huda SE., serta beberapa wakil ketua lainnya.
Kolaborasi juga menjadi inti dari pengembangan Inacraft. Acara ini telah terbukti menjadi tempat pertemuan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, startup digital, hingga komunitas perajin. Dalam pameran Inacraft sebelumnya, Asephi menjalin kerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mengakui kuliner nusantara sebagai bagian dari kerajinan nasional, menunjukkan bahwa kerajinan tidak hanya terbatas pada produk fisik tetapi juga warisan budaya.
Selain itu, Inacraft juga bermitra dengan berbagai startup digital seperti Silversea, Tokopedia, Olsera, dan Doku. Kemitraan ini bukan hanya untuk memperluas jangkauan pasar, tetapi juga untuk memperkenalkan produk kerajinan kepada audiens yang lebih luas melalui teknologi digital.
“Kolaborasi ini telah terjalin dan akan semakin ditingkatkan,” kata pengurus Asephi.
Inacraft juga menjadi jembatan bagi perajin Indonesia untuk memasuki pasar global. Asephi, melalui Inacraft, membina anggotanya agar siap menghadapi tantangan ekspor, termasuk mempersiapkan mereka untuk memenuhi standar internasional.