Tumbler, Lebih dari Sekadar Wadah Minuman, Kini Menjadi Bagian dari Gaya Hidup 

Ilustrasi Tumblr
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – Dalam beberapa tahun terakhir, tumbler telah bertransformasi dari sekadar alat penyimpan minuman menjadi bagian integral dari gaya hidup modern. Tren penggunaan tumbler kini tidak hanya terkait dengan fungsi praktisnya, tetapi juga melibatkan aspek estetika dan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.

Peran Penting Mangrove dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Pesisir

Fenomena ini mencerminkan pergeseran pola pikir masyarakat yang semakin peduli terhadap dampak lingkungan dan semakin sadar akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Scroll lebih lanjut ya.

Di Indonesia, tumbler telah menjadi simbol kesadaran lingkungan dan mode. Penggunaan tumbler meluas di kalangan berbagai usia, dari remaja hingga dewasa, sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan dan kesehatan. Selain itu, tumbler kini sering dianggap sebagai aksesori fashion, dengan berbagai merek menawarkan desain yang unik dan menarik. Masyarakat tidak lagi sekadar memilih tumbler untuk fungsinya, tetapi juga untuk tampil stylish dan mengikuti tren yang ada.

Sidak TPA Muara Fajar, Menteri LH Tegaskan Pemda Harus Gercep Tangani Masalah Sampah

Ilustrasi Tumblr

Photo :
  • ist

Salah satu merek yang mempopulerkan tumbler sebagai bagian dari gaya hidup ini adalah Stanley. Dikenal dengan kualitas dan desainnya yang ikonik, Stanley telah menjadi favorit di kalangan konsumen yang mencari produk yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga memiliki nilai estetika. Merek ini telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 

Membangun Kota Hijau, Peran ESG dalam Perencanaan Properti

Seperti yang diungkapkan oleh Marcel Lukman, President Director of The 707 Company, “Stanley telah melewati berbagai generasi. Bermula dari keinginan Stanley untuk menjaga kehangatan kopinya saat bekerja, William Stanley menciptakan botol vakum berdinding ganda dari bahan baja sepenuhnya.”

Tren penggunaan tumbler ini juga didorong oleh peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan semakin banyaknya orang yang beralih dari minuman kemasan plastik ke tumbler, terjadi pengurangan signifikan dalam penggunaan plastik sekali pakai. Tumbler Stanley, misalnya, telah menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tetap tampil stylish sambil menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan.

Ilustrasi Tumblr

Photo :
  • ist

Stanley, tidak hanya menyediakan tumbler untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga menjadikannya sebagai aksesori mode. Beragam desain dan warna yang ditawarkan, mulai dari warna-warna minimalis hingga limited edition yang menarik, memungkinkan konsumen untuk memilih tumbler yang sesuai dengan kepribadian dan gaya mereka. “keeping your warms warm and your colds cold” adalah salah satu moto dari Stanley yang menggambarkan komitmen mereka terhadap kualitas, sementara slogan “buy Stanley products, get quality gear. Built for Life” menggambarkan posisi mereka sebagai penyedia produk yang tahan lama dan bergaya.

Popularitas tumbler di Indonesia juga tercermin dari tingginya antusiasme masyarakat terhadap produk ini, seperti yang terlihat dalam acara Pop Up Store Stanley di ASHTA, Jakarta Selatan. Mereka juga baru membuka gerai resmi pertama Stanley di Indonesia pada 3 Agustus 2024 di Grand Indonesia. .

Dengan tumbler yang kini telah menjadi bagian dari fashion dan gaya hidup, kita melihat bagaimana kesadaran lingkungan dan estetika dapat berjalan beriringan, menciptakan tren yang tidak hanya baik untuk diri sendiri tetapi juga untuk planet ini. Tumbler telah melampaui fungsinya sebagai wadah minuman, menjadikannya ikon dari gaya hidup praktis, berkelanjutan, dan penuh gaya.
 

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofik dalam kunjungan kerjanya ke Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau, Minggu, 24 November 2024.

Menteri Lingkungan Perintahkan Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak Chevron di Siak Dipercepat

Menteri Lingkungan Hidup meminta percepatan pemulihan tanah terkontaminasi minyak PT Chevron di Siak, Riau, dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun dari saat ini.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024